Juru bicara Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang, mengatakan sistem tiket masuk yang dipesan secara online sudah berlaku sejak awal pandemi COVID-19. Hal itu dikatakan Wahyudi saat menanggapi banyak pengunjung Ragunan yang tak bisa masuk karena tak membeli secara online.
"Kami sudah berjalan dari sejak pandemi, Ragunan sendiri sudah dari awal pandemi sudah menerapkan prosedur ini. Ini bukan kebijakan baru, sudah berjalan lama," kata Wahyudi saat ditemui, Selasa (3/5/2022).
Dia menjelaskan pihaknya telah melakukan sosialisasi terkait cara membeli tiket masuk Ragunan. Sosialisasi, lanjut Wahyudi, disampaikan melalui akun Instagram resmi Taman Margasatwa Ragunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita biasanya update informasi melalui media sosial Instagram," tutur Wahyudi.
Dia juga mengatakan seluruh informasi Ragunan dapat diakses melalui Instagram. Tak hanya di media sosial, Wahyudi menyebut sosialisasi soal cara pembelian tiket masuk Ragunan sudah disampaikan di media massa.
"Tidak sulit untuk mengakses Instagram. Di sana informasinya cukup lengkap dan tepercaya untuk informasi Ragunan. Termasuk informasi masuk, ada link-nya pendaftaran. Jadi jika pengunjung ingin tahu informasi Ragunan silakan akses Instagram Ragunan," katanya.
Wahyudi mengatakan pihaknya tidak melayani pembelian tiket masuk Ragunan on the spot. Dia menyebut kebijakan pendaftaran online tersebut tidak akan diubah.
"Tidak, (tiket online) ini sudah jadi ketentuan. Jadi tidak bisa masuk kalau nggak daftar online. Berbahaya kalau nggak daftar online, kita nggak tahu apakah sudah vaksin atau belum. Ini menjadi prosedur yang harus dipahami untuk kebaikan bersama," jelas Wahyudi.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
"Kita nggak nguber banyaknya pengunjung, tapi kita nguber bagaimana kepatuhan mereka dan aturan dapat dijalankan dengan baik," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga tidak bisa masuk ke Taman Margasatwa Ragunan. Mereka tak memiliki tiket yang harus dibeli sehari sebelumnya secara online.
"Baru tahu pas tadi, saya kan naik busway, di busway itu kan ada stiker pemberitahuan kalau masuk Ragunan itu H-1, cuma saya masuk udah penuh kuotanya," kata Eko (26) di depan Ragunan.
"Kita kan sudah naik busway, sudah telanjur ya sudah lanjut sajalah, siapa tahu bisa. Tapi tetap nggak bisa ternyata," sambung pemuda asal Pemalang, Jawa Tengah (Jateng), itu.