Pedagang Pasar Beringharjo Senang Konsumen Lebih Ramai

Yogyakarta - Di balik kesempitan, ada kelapangan. Begitulah janji Tuhan. Hal ini setidaknya dirasakan para pedagang di pasar tradisional Beringharjo, Yogyakarta.Setelah gempa, pengunjung pasar lebih ramai dibanding biasanya. Keuntungan pun berlipat-lipat.Maklum, pasar-pasar moderen seperti mal, swalayan dan supermarket, yang selama ini menjadi saingan berat mereka, masih tutup. Akhirnya, Beringharjo jadi idola."Ya rezekinya lebih banyak," kata seorang pedagang sembako diamini rekan-rekannya yang lain.Para pedagang belum ada yang berani berjualan di dalam pasar karena kondisi pasar yang amburadul. Mereka akhirnya menggelar dagangannya di pinggiran pasar yang biasa digunakan sebagai tempat parkir.Kerusakan terparah di pasar itu terletak di lantai 3. Genting-genting ambrol dan tiang penyangga rontok. Lantai ini mayoritas diisi pedagang elektronik.Di lantai bawahnya, kondisi sangat semrawut. Barang dagangan kocar-kacir. Kain batik, kue-kue tradisional, sembako, sayuran, semuanya lintang pukang.Pedagang belum ada yang berani masuk ke dalam pasar untuk mengambil barang-barangnya dengan alasan trauma. Akhirnya, mereka menjual barang-barang yang masih tersisa saja.Para pedagang rata-rata kesulitan mendapatkan becak untuk mengangkut dagangan mereka karena para tukang becak banyak yang tidak beroperasi. (nrl/)