Anggota Polsek Cakung, Aipda Alim, dikeroyok sejumlah orang saat mengamankan penjambret yang dikeroyok massa. Tiga orang pelaku pengeroyokan Aipda Alim telah ditangkap.
Dilansir dari Antara, tiga pelaku pengeroyokan terhadap Aipda Alim ditangkap tim Unit Reskrim Polsek Cakung di Jl KRT Radjiman, pada Jumat (29/4/2022) siang. Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Budi Sartono mengatakan tiga pelaku tersebut ditangkap berdasarkan barang bukti video rekaman yang direkam warga.
"Diamankan di Polsek Cakung sudah ada tiga orang," kata Budi Sartono di Jakarta, seperti dikutip Antara, Sabtu (30/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menambahkan saat ini kasus pengeroyokan anggota polisi saat sedang mengamankan pelaku penjambretan itu masih diselidiki. Tidak tertutup kemungkinan jumlah pelaku bertambah.
Polisi saat ini masih menganalisis para pelaku dari video viral. Polisi akan mencari pelaku lain yang mengeroyok Aipda Alim.
"Masih kami dalami videonya, orang-orang yang melakukan pemukulan terhadap anggota kami akan kami cari," ujar Budi.
Budi menjelaskan kasus pengeroyokan anggotanya itu berawal saat anggota Polsek Cakung yang bernama Aipda Alim hendak mengamankan pelaku jambret handphone di Jalan KRT Radjiman yang diamuk warga.
Aipda Alim berupaya mencegah agar warga tidak membakar sepeda motor pelaku yang hendak diamankan sebagai barang bukti kasus dengan melepas tembakan peringatan. Namun aksi itu justru membuat massa malah mengeroyok Aipda Alim.
"Jadi pelaku jambretnya sudah diamankan ke Polsek, motornya mau dibakar masyarakat. Anggota kami berusaha mengamankan," tutur Budi.
Baca di halaman berikutnya: Aipda Alim tak berseragam, sehingga bikin massa tak percaya jika ia polisi.
Aipda Alim Tak Berseragam saat Amankan Jambret
Secara terpisah, Kapolsek Cakung Kompol Satria mengatakan Aipda Alim datang ke lokasi tidak memakai seragam. Hal tersebut membuat massa tidak percaya Alim adalah polisi sehingga ikut dikeroyok.
"Massa masih terus berusaha untuk menghakimi pelaku jambret HP. Sehingga baik dari personel ataupun Aipda Alim yang dikeroyok yang saat itu lepas dinas membantu. Saat ke lokasi, Aipda Alim ini tidak menggunakan pakaian dinas," tuturnya.
Satria menjelaskan petugas kepolisian lain yang ada di TKP sempat memberi tahu massa bahwa Aipda Alim adalah seorang polisi. Namun mereka tidak mendengarkan dan tetap mengeroyok Aipda Alim.
"Bahkan sudah dijelaskan sama perwira yang datang ke TKP tapi tidak percaya. Oknum ini terus provokasi terus dan akhirnya mereka melakukan pemukulan, melakukan pengeroyokan," ujar Satria.