Saat Puan Minta Warga Tak Pilih Pemimpin Ganteng Nggak Bisa Kerja

Saat Puan Minta Warga Tak Pilih Pemimpin Ganteng Nggak Bisa Kerja

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 29 Apr 2022 07:24 WIB
Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyambut gembira rencana kedatangan Ketua DPR RI Puan Maharani ke lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru, di Kecamatan Pronojiwo. Menurutnya, kedatangan Puan akan menjadi kunjungan pertama pejabat negara ke Pronojiwo.
Foto: Puan Maharani (dok.Istimewa)
Jakarta -

Ketua DPR RI Puan Maharani membuat gempar usai meminta agar warga tidak memilih pemimpin yang ganteng, sering muncul di medsos, tapi tidak bisa kerja. Pernyataan Puan tersebut disampaikan di depan kadernya di Wonogiri, Jawa Tengah.

Dia menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan di depan DPC Wonogiri, Selasa (26/4) kemarin. Dia awalnya berbicara terkait kriteria pemimpin Indonesia yang baik untuk dipilih.

"Saya minta itu adalah kembalilah ke jati diri akar Indonesia. Pilihlah orang yang betul-betul cinta Indonesia, dukung orang yang memang mau bergotong-royong untuk membangun bangsa ini bersama," kata Puan di depan kader PDIP seperti dikutip detikcom, Kamis (28/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puan lalu membeberkan alasannya menyampaikan kriteria tersebut. Dia menyinggung saat ini masyarakat lebih memilih pemimpin yang ganteng dan sering tampil di media sosial.

"Kenapa saya ngomong ini? Kadang-kadang sekarang kita ini suka 'yo wes lah dia saja asal ganteng, dia saja yang dipilih asal bukan perempuan, yo wes dia saja walau nggak iso opo-opo tapi yang penting dia itu kalau di socmed, di TV itu nyenengin', tapi kemudian nggak bisa kerja, nggak deket rakyat," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Mau atau nggak pemimpin kayak gitu?" tanya Puan.

"Nggak," jawab para kader PDIP.

Tak hanya itu, Puan lalu mengingatkan agar kadernya di Wonogiri memilih pemimpin yang mau membantu rakyat hingga memperjuangkan kebutuhan masyarakat Wonogiri. Dia meminta agar jangan asal memilih pemimpin yang hanya suka cari panggung.

"Jadi jangan kemudian kita itu asal pilih karena cuma kelihatan di panggung saja, panggung itu panggung media, panggung TV, panggung socmed, tapi pilih orang yang betul-betul pernah memperjuangkan kita, pernah bersama-sama kita, pernah bergotong-royong bersama kita. Setuju atau nggak?" ujar Puan.

"Setuju," jawab para kader lagi.

Lihat juga video 'Puan soal Masinton Kritik Luhut: Sudahi Polemik Tunda Pemilu':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya pernyataan PDIP soal sindiran Puan di halaman berikutnya.

Puan Disebut Sindir Presiden Ukraina

Ketua Bappilu Partai PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul pun angkat suara terkait pernyataan Puan Maharani soal pemimpin ganteng tidak bisa kerja. Bambang Pacul menduga Puan menyinggung Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

"Pastinya saya kurang paham, mungkin mengacu pada Presiden Ukraina," kata Bambang Pacul saat dihubungi.

Lebih jauh, Bambang Pacul lantas menjelaskan terkait kriteria pemimpin yang dimaksud Puan. Dia berpendapat pemimpin Indonesia memang tidak bisa dipilih sembarangan.

"Kalau subjektif saya, memilih pemimpin, apalagi sekelas Republik Indonesia, dengan penduduk hampir 300 juta, bersuku-suku, tinggal di untaian pulau yang berbeda, lebih dari 17 ribu pulau, dengan budaya yang berbeda, ya tidak sembarangan kelasnya," ucap Bambang Pacul.

In this handout photo provided by the Ukrainian Presidential Press Office, Ukrainian President Volodymyr Zelenskyy speaks during a news conference in Kyiv, Ukraine, Friday, Jan. 28, 2022. High-stakes diplomacy continued on Friday in a bid to avert a war in Eastern Europe. The urgent efforts come as 100,000 Russian troops are massed near Ukraine's border and the Biden administration worries that Russian President Vladimir Putin will mount some sort of invasion within weeks. (Ukrainian Presidential Press Office via AP)Ukrainian President Volodymyr Zelenskyy (Ukrainian Presidential Press Office via AP) Foto: Ukrainian Presidential Press Office via AP

Lebih lanjut, Bambang Pacul menyebut calon pemimpin Indonesia nantinya juga harus dicek rekam jejaknya. Dengan demikian, kata dia, bisa jelas karakter, kapasitas, hingga kompetensi pemimpin tersebut.

"Mesti dicek bener track record-nya, jejak rekamnya, karena dari jejak rekam akan muncul 3K (karakter, kompetensi, dan kapasitas)," ujar dia.

Ketua Komisi III DPR ini lantas mengibaratkan pemimpin Indonesia seperti mobil. Dia menyebut Indonesia butuh mobil dengan cc besar, bukan mobil yang macet ketika lewat jalan lumpur.

"Kapasitas itu ibarat mobil cc, kita butuh mobil dengan cc besar, semacam Jeep 3.500 cc lebihlah. Jangan Suzuki Carry, jalanan berlumpur langsung macet!" tutur Bambang Pacul.

Puan Dinilai Sindir Ganjar-Anies-AHY-Sandiaga

Sindiran Puan itu pun dinilai menyindir beberapa capres yang selama ini beredar di masyarakat. Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno berpendapat Puan tengah menyindir Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Sandiaga Uno terkait pemimpin ganteng yang tidak bisa kerja.

"Sindiran Puan menyasar 2 hal sekaligus. Pertama soal capres ganteng itu bisa Ganjar, Sandi, Anies, dan AHY. Empat orang ini menurut penilaian publik masuk kategori ganteng," kata Adi saat dihubungi.

"Puan ingin tegaskan untuk urusan capres jangan hanya lihat fisik, tapi lihat rekam jejaknya. Ini kritik bagus agar siapapun yang mau maju harus pamer kinerja ke rakyat. Kita tinggal nunggu sindiran balik capres yang merasa ganteng seperti apa," lanjut dia.

Apa kata Demokrat terkait sindiran Puan? Simak di halaman berikutnya.

Adi menyebut Puan juga mencoba menyindir capres yang selama ini hanya aktif di medsos. Menurutnya, Puan coba mengingatkan masyarakat agar tidak memilih pemimpin yang viral tapi juga terbukti kerja nyata.

"Puan juga ingatkan kadernya jangan pilih pemimpin yang hanya viral di medsos, melainkan capres yang terbukti kerja, punya pengalaman bagus, dan lainnya. Bagi Puan capres viral medsos itu kamuflase tak sesuai aslinya. Saya kira pernyataan semacam ini penting untuk saling mengingatkan bahwa siapapun yang bergairah maju pilpres harus mengedepankan sesuatu yang konkret bagi rakyat. Bukan hanya besar di medsos. Meski realitas saat ini tak bisa dibantah bahwa publik suka dengan capres yang viral di medsos," jelasnya.

Lebih lanjut, Adi menyampaikan sindiran Puan tersebut sebetulnya berlaku secara umum kepada pesaing-pesaing Puan di Pilpres 2024. Namun dia juga menduga sebetulnya Puan secara khusus menyasar sindiran itu kepada Ganjar.

"Sindiran Puan saya kira berlaku umum. Terutama mereka yang dinilai ganteng dan aktif di medsos. Karena saingan Puan bukan hanya Ganjar, tapi semua sosok yang potensial maju. Mungkin juga Puan ingin sindir Ganjar, tapi yang ganteng bukan hanya Ganjar, yang aktif di medsos juga bukan hanya Ganjar. Tapi sasaran utama kritik Puan itu sepertinya ke Ganjar memang. Sementara yang lain hanya sasaran antara," ujar dia.

Demokrat Yakin Sindiran Puan Bukan Untuk AHY

Partai Demokrat pun menanggapi sindiran Puan. Kepala Bakomstra Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra yakin sindiran pemimpin ganteng tapi tidak bisa kerja bukan untuk Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Nggak ada yang perlu dikomentari sebenarnya, karena itu pasti bukan Ketum PD, AHY, yang dimaksud," ujarnya.

Kepala Bakomstra Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra.Kepala Bakomstra Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. Foto: Herzaky Mahendra Putra (Dok: Istimewa)

Herzaky menjelaskan alasan AHY pastinya bukan yang disindir oleh Puan Maharani. Dia menyebut AHY tidak hanya ganteng, tetapi juga cerdas, berprestasi, merakyat, lulusan S2 Harvard, lulusan terbaik akmil, hingga memimpin ribuan anggota Dewan dan kepala daerah kader Demokrat.

"Soalnya, Ketum AHY kan ganteng, cerdas, berprestasi, dan merakyat, bukan asal ganteng. Dia lulusan S2 Harvard, Webster University Amerika, dan Nanyang Technology University Singapura. Lulusan terbaik Akmil dan lulusan terbaik SMA Taruna Nusantara. Sekarang Ketua Umum Partai Demokrat yang memimpin ribuan anggota Dewan dan kepala daerah kader Demokrat," jelasnya.

Lebih lanjut, Herzaky juga memastikan AHY dekat dengan rakyat lantaran bersikap kritis terhadap kesulitan rakyat. Dia juga memastikan AHY tidak hanya dekat dengan rakyat di media sosial, tapi bersikap nyata.

"Beliau juga dekat dengan rakyat. Sering bersuara kritis, menyampaikan aspirasi dan kesulitan yang dialami rakyat di muka publik. Seperti langka dan melonjaknya harga minyak goreng, melonjaknya harga bahan bakar, naiknya pajak, dan berbagai permasalahan lainnya. Tidak kelihatan dekat saja dengan rakyat di media sosial, tetapi gamang bersikap ketika rakyat perlu dibela," ucapnya.

Tak hanya itu, Herzaky juga memastikan AHY salah satu sosok yang selalu ramai dikelilingi masyarakat yang antusias ketika turun ke lapangan. Dia, menurutnya, juga kerap menyapa jutaan pengikutnya di media sosial, termasuk anak-anak muda.

"Ketum PD, AHY, juga sering menyapa rakyat di berbagai pelosok Indonesia. Dan, ramai sekali rakyat yang antusias menyapa ketika beliau turun ke lapangan. Sampai berjalan pun susah karena hampir selalu dikerubuti massa yang ingin bersalaman dan berfoto. Padahal, di era sekarang, jarang sekali kita temui pemimpin yang mendapatkan sambutan seperti ini, apalagi yang bukan pejabat publik," ujarnya.

"Beliau juga rajin menyapa pengikutnya yang jutaan di media sosial. Namanya juga anak muda, komunikasinya kan selain bertemu langsung, melalui media sosial juga. Mengaku anak muda atau dekat dengan anak muda, masak gagap bermedsos? Hari gini gitu lo," imbuhnya.

Halaman 2 dari 3
(maa/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads