Kekompakan ditunjukkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kala meninjau sirkuit Formula E yang berada di Utara Jakarta, tepatnya di kawasan Ancol. Momen hangat keduanya seolah meredam keributan para pendukungnya.
Dirangkum detikcom, Rabu (27/4/2022), saat kunjungan tersebut, Anies menyopiri Jokowi. Jokowi dan Anies pun mengecek langsung sirkuit Formula E yang sudah selesai diaspal.
Jokowi mengaku memang hendak melihat progres pembangunan Sirkuit Formula E. Dia menyebut sirkuit tersebut sudah siap digunakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya saya ingin melihat persiapan formula E seperti apa dan di lapangan seperti kita lihat, saya kira untuk trek balapannya sudah siap," kata Jokowi kepada wartawan, Senin (25/4).
"Kemudian mungkin yang tinggal dikejar paddock dan untuk grand stand-nya, masih ada waktu habis Lebaran. Dan ya kita harapkan di awal Juni, kita bisa melihat balapannya," ujar Jokowi.
Di sisi lain, Anies menyampaikan terima kasih kepada Jokowi atas kunjungannya di Sirkuit Formula E.
"Terima kasih Bapak Presiden Joko Widodo sudah menyempatkan hadir ke Sirkuit Formula-E di Ancol siang ini," kata Anies via Instagram.
Simak juga video 'Saat Jokowi 'Mesra' dengan 3 Bakal Capres Terkuat':
Simak berita selengkapnya pada halaman berikut.
Anies berharap sirkuit yang masih tahap pembangunan dari sisi paddock hingga grand stand itu bisa segera selesai sempurna. Anies juga berharap balap mobil listrik ini bisa mengharumkan nama Indonesia.
"Kita harap sirkuit yang sudah hampir tuntas ini bisa selesai sempurna, siap jadi tuan rumah acara internasional, dan bawa nama baik untuk negara Indonesia dan Kota Jakarta," kata Anies.
Tentang Pendukungnya
Founder Cyrus Network Hasan Nasbi Batupahat menilai Jokowi ingin menunjukkan bahwa dirinya pemimpin bagi seluruh warga negara. Jokowi dan Anies saling membutuhkan dalam artian kepala negara dan kepala daerah.
"Ya kan beliau mau menunjukkan jadi presiden untuk semua. Mas Anies sebagai gubernur kan tetap subordinatnya presiden. Mas Anies kalau mau bikin event internasional ya mau nggak mau ngadep Presiden Jokowi. Presiden Jokowi juga harus mendukung, tidak mungkin menolak," kata Hasan Nasbi.
Pertemuan Jokowi dan Anies pun diyakini banyak terjadi dan tak terangkat ke publik. Perjumpaan kedua tokoh itu, menurut Hasan, merupakan hal biasa saja.
"Saya yakin di luar yang terpublikasi di media, pertemuan empat mata antara Gubernur DKI dengan presiden itu sangat sering terjadi. Jadi sebenarnya itu lumrah dan lazim sekali antara Presiden dan Gubernur Ibu Kota," ujarnya.
Di sisi lain, yang 'panas' menurut Hasan adalah pendukung garis keras Jokowi dan Anies. Kedua pendukung garis keras terkesan tak terima dengan pertemuan itu, padahal Jokowi dan Anies baik-baik saja.
"Yang ribut sehingga jadi perlu dibahas itu kan karena garis keras pendukung Pak Jokowi, maupun garis keras pendukung Pak Anies nggak suka dengan momentum ini. Mereka kayak sakit hati, kenapa sih harus berduaan, kenapa sih harus sama-sama. Kan kita sebagai pendukung garis keras jadi repot, he-he-he... begitu kira-kira," kata Hasan.
"Akhirnya kita melihat mereka tetap perang opini dan bersahut-sahutan mem-bully satu sama lain, padahal kedua tokoh yang mereka dukung sedang menunjukkan pesan kepada publik bahwa mereka lagi akur," imbuhnya.