Edukasi masif dan political will dari para pemangku kepentingan sangat diperlukan untuk mewujudkan kesetaraan gender. Edukasi masif dan political will dapat dilaksanakan dengan memberi kesempatan seluas-luasnya kepada perempuan untuk berperan aktif dalam proses pembangunan bangsa.
"Secara historis banyak perempuan di Nusantara berperan memimpin perlawanan dalam mengusir penjajah, seperti Panglima Malahayati hingga Ratu Kalinyamat, tetapi mengapa kesan yang tertanam di masyarakat saat ini perempuan adalah subordinasi dari laki-laki," ujar Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulis, Senin (25/4/2022).
Menurut Lestari, perempuan mampu menciptakan langkah-langkah besar yang menghasilkan kemajuan signifikan pada wilayah yang dipimpinnya di masa lalu, seperti yang dilakukan Ratu Kalinyamat ketika memimpin perlawanan mengusir penjajah Portugis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perempuan yang akrab disapa Rerie itu mengatakan Ratu dari Jepara itu membangun pakta pertahanan dengan Kerajaan Aceh hingga Maluku dengan membangun poros maritim untuk mempertahankan Nusantara. Secara historis, perempuan di Nusantara ini sudah memiliki kemampuan dan kapasitas yang sama dengan laki-laki.
Berkaca dari kenyataan yang pernah terjadi, Rerie berpendapat diperlukan edukasi yang masif untuk terus mengungkap apa yang sebenarnya pernah terjadi di masa lalu agar para perempuan di masa kini memiliki semangat dan pemahaman yang sama terhadap kesetaraan gender.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem tersebut juga berharap political will dari para pemangku kepentingan untuk ikut memperluas pemahaman kesetaraan gender dalam setiap kebijakan yang dibuat.
Pada kesempatan itu, Rerie mengajak para akademisi ikut mempercepat terwujudnya pemahaman masyarakat terkait kesetaraan gender dan peran perempuan dalam keseharian melalui berbagai riset ilmiah.
"Dengan demikian, bisa segera diketahui faktor yang membuat fakta historis para pemimpin perempuan Nusantara di masa lalu yang belum sepenuhnya terlihat kesinambungannya di masa kini," tuturnya.
Rerie sangat berharap konsistensi untuk mewujudkan kesetaraan gender di tanah air bisa terus dijaga sehingga potensi yang terpendam dari setiap perempuan di Indonesia dapat segera dibangkitkan sebagai bagian sumbangsih dalam pembangunan bangsa.
Rerie secara tegas menyampaikan umumnya perempuan memiliki kemampuan yang relatif baik secara alamiah, antara lain dalam mengelola ekonomi dan memiliki kemampuan berkomunikasi di atas rata-rata.
"Sejumlah kemampuan alamiah perempuan itulah yang sangat dibutuhkan negeri ini untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi agar bangsa Indonesia bisa segera bangkit," pungkasnya.
(ega/ega)