"Kelima orang ini bernama Muhamad Riski alias Bocil asal Neglasari Kota Tangerang (joki), Dinny Hermawan alias Doyok asal Kosambi, Kabupaten Tangerang (pemetik), Niko alias Kocin asal Kosambi (penadah), Anto alias Menyon asal Kosambi Tangerang (perantara jual), dan Asanudin Paku Haji Tangerang (penadah)," tutur Putra.
"Dari dua komplotan yang ditangkap, komplotan Hamberang tergolong lebih licin dan profesional, mereka sekali jalan minimal langsung delapan orang menggunakan empat motor yang dilengkapi plat kendaraan palsu. Saat tiba di daerah target mereka langsung menyebar ke empat lokasi berbeda untuk melakukan aksi pencurian. Hitungan detik motor korban berhasil dicuri dan langsung dibawa kabur menuju selatan Banten untuk dijual kepada penadah," imbuh Putra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktivitas masyarakat di Bulan Ramadan diganggu oleh kelompok pencuri terorganisir ini. Puluhan motor hasil curian banyak mereka jual ke daerah Citorek, Kabupaten Lebak dan di daerah selatan Banten.
"Kondisi geografis di Citorek, Kabupaten Lebak, dan di daerah selatan Banten menyulitkan kami personel Polsek untuk mencari dan membawa balik motor korban yang sudah dicuri oleh komplotan penjahat ini. Begitu kami tiba di sana sudah banyak penadah yang berhasil melarikan diri dan membawa kabur motor-motor curiannya," ungkapnya.
Polsek Neglasari mengeluarkan list data dari 19 motor yang sudah berhasil disita dari jenis motor, warna, tahun, pelat asli, dan nama pemiliknya. Selanjutnya, Putra mengaku menghubungi para pemilik motor tersebut.
"Kami sudah mendata 19 motor yang berhasil kami sita, dari nomor rangka dan nomor mesin kendaraan, kami Polsek Neglasari sudah mendapatkan identitas pemilik motor dan kami sudah menghubungi langsung korban, baik melalui handphone ataupun melalui surat," ujarnya.
Putra mengimbau warga yang pernah menjadi korban curanmor tidak perlu datang ke Polsek Neglasari untuk mengecek apakah motornya sudah berhasil ditemukan atau belum. Sebab, pihaknya akan menghubungi para korban.
"Kami yang menghubungi para korban berdasarkan data kendaraan dan data laporan polisi yang sudah kami miliki sehingga para warga yang pernah menjadi korban Curanmor tidak perlu repot-repot datang ke Polsek Neglasari untuk mengecek motornya atau bukan yang sudah disita polisi. Yang tidak kami hubungi berarti memang belum berhasil ditemukan, kami masih berusaha maksimal," katanya.
(drg/drg)