Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino mengapresiasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang membagikan 30 ribu sembako ke masyarakat. Arjuna menilai sikap Jenderal Listyo Sigit sangat membantu masyarakat.
Arjuna adalah salah satu mahasiswa yang hadir di acara pembagian sembako di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Dalam acara itu, tidak hanya Arjuna yang hadir tetapi juga mahasiswa lain dari sejumlah kampus di Jakarta dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP).
"Saya kira itu bagian dari kegiatan kami dengan Pak Kapolri memang sudah lama, kami pun sejak vaksinasi, pembagian sembako, sudah ikut. Ini menurut saya membantu karena memang bulan Ramadan, terutama menjelang Lebaran kan pasti banyak kebutuhannya. Kedua, ini sangat membantu karena adanya kenaikan harga mengingat juga masih pandemi COVID-19," ujar Arjuna kepada wartawan, Senin (25/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arjuna menilai Jenderal Listyo Sigit benar-benar mengabdi kepada negara. Dia juga mengatakan keberadaan Polri yang mengayomi masyarakat sangat terasa di era Listyo.
"Menurut saya Kapolri saat ini sangat luar biasa, banyak menyelesaikan tugas-tugas negara yang sulit mulai dari vaksinasi, pengawasan minyak goreng sampai dengan BBM, sampai hari ini pembagian sembako. Menurut saya Pak Kapolri ini melakukan pengabdian kepada negara, jadi terasa, dia menjadi ujung tombak sekali buat pemerintahan," ucapnya.
Kapolri Dirasa Seperti Kawan
Lebih lanjut, Arjuna mengatakan saat ini polisi dinilai lebih mengayomi. Hal itu, katanya, dibuktikan dengan sikap Jenderal Listyo yang sering mengajak mahasiswa diskusi dan tetap mengingatkan untuk kritis.
"Kapolri ini menurut saya, Pak Sigit, lain dengan lainnya, karena Pak Sigit mau diajak diskusi, jadi kita sudah lama ketemu beliau dan beliau meminta pendapat kita, dan beliau pun tidak melarang kita demo, malah mengingatkan kalau memang harus tegas itu bagian dari tugasnya, dan beliau juga ngomong mahasiswa juga harus kritis juga," katanya.
"Beliau juga sering temui pendemo, memang beliau Kapolri lain menurut saya, dia bisa diajak diskusi dialog. Jadi tidak melulu... dulu kan Kapolri identik dengan disiplin, dan sesuatu yang sifatnya dianggap mencegah kerusuhan dengan cara kekerasan, tapi sekarang menurut saya nggak, kita merasa Kapolri ini sebagai kawan kita karena dia mau diajak diskusi, makanya kita nilai beda dengan yang lain," lanjutnya.