BMKG Ungkap Ada Blind Spot di Anak Krakatau, Buat Alat Tak Bisa Kirim Info

BMKG Ungkap Ada Blind Spot di Anak Krakatau, Buat Alat Tak Bisa Kirim Info

Matius Alfons - detikNews
Senin, 25 Apr 2022 23:43 WIB
Gunung Anak Krakatau erupsi
Foto: dok. Istimewa
Jakarta -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan status Gunung Anak Krakatau saat ini meningkat dari level II atau waspada menjadi level II atau siaga. BMKG menyebut saat ini ada sejumah hal yang harus diperhatikan pada leval siaga, termasuk kendala di kompleks Gunung Anak Krakatau.

Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG Dwikorita. Dia awalnya menjelaskan bahwa belum ada yang perlu dievakuasi terkait kondisi Gunung Anak Krakatau saat ini.

"Tadi ada pertanyaan, 'apa harus ada yang dievakuasi, misal di Pulau sibesi?' Waspada masih level kesiapsiagaan. Artinya, siapkan segala sesuatu pada kemungkinan terburuk yang nanti harus dilakukan. Jadi bukan pada level evakuasi, bukan sama sekali," kata Dwikorita dalam konferensi pers seperti disiarkan di YouTube Info BMKG, Senin (25/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dwikorita menjelaskan pada level siap siaga ada beberapa hal yang harus mulai dipersiapkan semua pihak. Beberapa hal yang mesti dipersiapkan, antara lain rambu evakuasi hingga lokasi evakuasi.

"Memberi informasi ke semua pihak, baik pengelola kelayaran, misal di situ ada hotel, ada pemda, ada masyarakat, bahwa mulai siap siaga, yang artinya, misal sudah siapkan jalur evakuasi, tempat evakuasi, dicek. Karena terkadang, kalau lama nggak dipakai, terakhir 2018, sekarang 2022, rambunya mungkin sudah pada hilang," paparnya.

ADVERTISEMENT

"Nah ini BPBD, misal bisa pasang rambu-rambu. Sebetulnya semua itu sudah ada, tapi tinggal dicek, sudah pada hilang pada rusak atau pada kotor, shelter sudah 5 tahun nggak dipake mungkin sudah kotor," imbuh Dwikorita.

Lebih lanjut Dwikorita menyinggung sejumlah kendala dalam memonitor Gunung Anak Krakatau. Dia menyebut ada salah satu titik di kompleks Gunung Anak Krakatau yang tidak terpantau oleh BMKG.

"Yang penting tadi, jaringan komunikasi. Memang kesulitan di kompleks Gunung Anak Krakatau, tadi sudah disampaikan ada blind spot. Meski ada alat, tapi sinyal tidak ada, sehingga tidak bisa kirim informasi. Ini dalam fase kesiapsiagaan," ungkapnya.

Namun, Dwikorita memastikan BMKG besama Kominfo hingga Kementerian KKP tengah mengatasi persoalan itu.

"BMKG bersama Kominfo, Telkomsel, KKP, sedang menyiapkan, akan memasang visa satelit. Bahkan ke depan, barangkali diperkuat sistem lain yang lebih kuat. Belum fase kedaruratan," imbuhnya.

Gunung Anak Krakatau Siaga

Untuk diketahui, Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda naik status dari level II (waspada) menjadi level III (siaga). Erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi terus menerus sejak awal April 2022.

Letusan terakhir terjadi pada Minggu (24/4) pukul 20.20 WIB, tinggi kolom abu tercatat 3.000 meter di atas puncak. Erupsi 2 hari belakangan ini memunculkan kilauan lava yang terekam jelas dalam CCTV milik Badan Geologi.

"Minggu, 24 April 2022, pukul 20:20 WIB dengan tinggi kolom abu teramati Β± 3000 m di atas puncak (Β± 3157 m di atas permukaan laut)," tulis laporan Badan Geologi seperti dikutip detikcom, Minggu (24/4).

Erupsi ini terekam dalam seismograf milik Badan Geologi, Kementerian ESDM dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi 0 detik.

"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara dan selatan. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi 0 detik," tulisnya.

(maa/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads