Kapolres Kendal AKBP Yuniar Ariefianto diusulkan pembaca detikcom menjadi salah satu kandidat penerima Hoegeng Awards 2022. Ia disebut sebagai sosok polisi yang humanis, berjiwa sosial, dan humble atau rendah hati.
AKBP Yuniar memegang teguh prinsip hidup harus bersedekah. Prinsip itu dia jalani berdasarkan ajaran agama Islam dan didikan orang tua yang mengajarkan dirinya untuk selalu berbuat baik dengan berbagi dan bersedekah.
"Prinsip hidup seperti yang saya pegang ini merupakan ajaran agama yang saya anut yakni Islam dan didikan orang tua saya. Jadi ketika kita dihadapkan pada kematian tentunya permintaan kita yakni bisa bersedekah kembali," kata Yuniar seperti dilansir dari detikJateng, Senin (25/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari prinsip hidup seperti itu, Yuniar menerapkan dalam kehidupan sehari-harinya baik saat dalam kedinasan maupun di masyarakat sosial. Di saat pandemi COVID-19, Yuniar selalu berbagi dengan masyarakat kurang mampu yang terdampak pandemi, dan membagikan minyak goreng gratis di saat harga minyak goreng mahal.
"Saya terapkan prinsip hidup saya baik di kepolisian maupun di masyarakat. Saat pandemi kemarin saya berusaha membantu warga yang kurang mampu terdampak COVID-19 dan pas lagi ramai-ramainya minyak goreng mahal, saya berikan gratis terhadap warga yang membutuhkan," ucapnya.
Pria kelahiran 1978 itu mengungkapkan meski dirinya sebagai seorang polisi, tapi pada dasarnya semua sama di hadapan Tuhan. Setiap perbuatan yang diperbuat di dunia pasti ada konsekuensinya.
"Jadi polisi itu hanya pekerjaan saja namun pada dasarnya semua sama di hadapan Allah. Perbuatan-perbuatan yang kita lakukan di dunia itu kan ada konsekuensinya. Untuk itu mari berlomba-lomba untuk berbuat baik dan jangan lupa untuk selalu dekat sama Allah," ungkapnya.
Tak hanya bersedekah, Yuniar juga telah membangun sebuah masjid di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Brangsong. Selama hampir 5 tahun, pondok pesantren Al Fadllu Wal Fadhilah 2 itu tidak memiliki masjid.
Selain membantu santri-santri agar bisa salat di masjid, keinginan membangun sebuah masjid ini ingin dipersembahkan untuk ibundanya tercinta, Nur Hadiyati.
"Saat itu saya silaturahmi ke pondok pesantren Al Fadllu Wal Fadhilah 2 Brangsong dan menyampaikan keinginan saya untuk membangun masjid saat bertemu Kepala Ponpes Al Fadllu. Saya ceritakan keinginan saya waktu itu dan menceritakan masjid itu nantinya dipersembahkan untuk ibunda," ujarnya.
Ternyata keinginan Yuniar pun seakan gayung bersambut, pihak pondok pesantren juga sebenarnya ingin membangun masjid di sekitar pondok pesantren.
"Ya saya kaget juga pas cerita keinginan saya bangun masjid dan pas banget pihak pondok pesantren juga ingin membangun masjid yang selama hampir 5 tahun belum dimiliki. Kalau bukan kehendak Allah nggak akan bisa seperti ini," katanya.
[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 di sini!]
Keinginan Yuniar untuk membangun masjid pun terwujud yang dimulai 15 September 2021 dan saat ini proses pembangunan masjid sedang berjalan. Selain dipersembahkan untuk ponpes dan ibundanya, bangunan masjid berukuran 20x35 meter persegi itu juga untuk siar agama Islam.
"Saat ini proses pembangunannya masih berjalan sekitar 90 persen dengan ukuran 20x35. Nantinya masjid tersebut juga untuk siar agama Islam dan semoga bermanfaat bagi masyarakat," tambah bapak dua orang anak ini.
Masjid yang dibangun di sekitar pondok pesantren Al Fadllu 2 diberi nama Nur Hadiyah diambil dari nama sang ibunda. Dikarenakan, tanpa doa dari orang tua terutama doa dari sang ibu maka Yuniar tidak akan bisa menjadi seorang perwira polisi seperti sekarang ini.
"Nama masjidnya Nur Hadiyah, diambil dari nama ibu saya Nur Hadiyati. Masjid ini saya persembahkan untuk orang tua saya khususnya ibunda saya yang tentunya selalu mendoakan saya hingga saya menjadi seorang polisi seperti sekarang ini," imbuhnya dengan menitikkan air mata.
![]() |
Yuniar berharap masjid yang dibangunnya dengan nama Nur Hadiyah bisa cepat selesai pembangunannya sehingga bisa digunakan saat salat Id.
Sementara itu, Kepala Ponpes Al Fadllu 2, Harun Rosyid mengatakan dia mengenal sosok Yuniar sebagai seorang yang humble, baik, terbuka dan berjiwa sosial.
"Pak Kapolres itu orangnya humble, baik dan jiwa sosialnya tinggi. Beliau sering silahturahmi ke ponpes Al Fadllu sebelum masjid ini dibangun. Beliau ini menyenangkan kalau komunikasi dan senang bercanda," kata Harun Rosyid saat ditemui detikJateng.
Harun Rosyid juga menceritakan awalnya masjid Nur Hadiyah dibangun di ponpes Al Fadllu yang selama ini tidak memiliki masjid.
"Ya awalnya beliau pak Kapolres silahturahmi ke ponpes terus beliaunya cerita kalau ingin membangun masjid. Kok kebetulan pas banget di mana saat itu kita juga ingin membangun masjid di sekitar pondok. Akhirnya omong punya omong ya klop komunikasinya dan saya persilakan beliau membangun masjid di sini jika memang tujuannya baik," ucapnya.
Harun menerangkan biaya pembangunan masjid Nur Hadiyah murni dari pribadi Yuniar dan pihak ponpes tidak mengeluarkan sepeser pun uang untuk pembiayaan pembangunan masjid. Harun berpesan agar Yuniar terus memiliki jiwa sosial dan menyiarkan agama Islam dengan hal-hal yang baik.
"Saya nitip pesan agar tidak putus-putusnya berbuat baik sambil menyiarkan agama Islam dengan hal-hal yang baik," ujarnya.
AKBP Yuniar Ariefianto juga dikenal memiliki ide-ide kreatif dan inovasi, salah satunya untuk percepatan vaksinasi COVID-19. Ide kreatif maupun inovasinya dengan membuat kegiatan-kegiatan vaksinasi yang menarik membuat masyarakat mau datang untuk vaksinasi.
Di antaranya gerai vaksin mobile, vaksinasi pedagang pasar, vaksinasi kaum nelayan di atas kapal, vaksinasi horor, vaksinasi super hero, vaksinasi edukasi polisi, minyak goreng gratis tapi vaksin dulu, dapat sayur gratis tapi vaksin dulu.
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengatakan Yuniar merupakan sosok polisi yang baik dan penuh dengan ide maupun inovasi.
"Orangnya baik, low profile dan penuh dengan ide maupun inovasi," kata Dico.
Kehadirannya di saat pandemi COVID-19 sangat membantu Pemkab Kendal dalam percepatan vaksinasi dengan inovasinya. Dico berharap agar ide maupun inovasi yang dimiliki Yuniar terus dikembangkan agar bermanfaat bagi masyarakat.
"Kehadiran beliau di Kendal kan saat pandemi COVID-19 dan ide maupun inovasinya untuk percepatan vaksinasi sangat membantu sekali buat kami. Jadi masyarakat pun yang tadinya enggak untuk divaksin karena tertarik dengan inovasinya Pak Kapolres, mereka akhirnya mau divaksin," pungkasnya.
[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 di sini!]
Artikel ini adalah bagian dari rangkaian acara Hoegeng Awards 2022. Polisi yang diceritakan dalam artikel ini merupakan salah seorang yang diusulkan pembaca sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2022. Pembaca detikcom bisa mengusulkan anggota polisi kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 melalui link berikut ini: Hoegeng Awards 2022.
(fas/hri)