Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyebut Kampung Mongol, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor merupakan kampung seram dan jadi pusat kemiskinan ekstrem di Kota Bogor. Di Kampung Mongol, juga banyak warga miskin yang tidak mendapat bantuan sosial.
Fakta itu didapat Menko Muhadjir saat melakukan kunjungan langsung ke Kampung Mongol pada Minggu (24/4/2022). Wali Kota Bogor Bima Arya juga ikut mendampinginya dalam kunjungan itu.
"Ini berdasarkan yang sudah saya observasi ini termasuk kategori kampung seram atau kampung kumuh, yang menjadi konsentrasi kemiskinan ekstrem," kata Muhadjir di Kampung Mongol, Minggu (24/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi saya sudah bicara dengan Pak Wali Kota nanti akan kita benahi penyaluran bansosnya, karena banyak dari warga yang seharusnya berhak tetapi tadi saya cek banyak yang belum dapat," tambahnya.
Muhadjir mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkot Bogor, pihak BPJS, Kementerian PUPR, Kementerian Sosial untuk melakukan penataan tempat tinggal warga Kampung Mongol. Muhadjir meminta Pemkot Bogor juga melakukan tindakan untuk peningkatan dan pemberdayaan masyarakat Kampung Mongol.
"Di sini juga masih banyak anak yang stunting kemudian banyak yang manula dan juga kesadaran keluarga berencana masih rendah, memang masih banyak keluarganya di atas 5 orang , ada yang 4 ada 5, padahal rumahnya sangat tidak memadai dengan jumlah keluarga sebanyak itu," tambahnya.
Kampung Mongol merupakan salah satu wilayah hunian kumuh yang berada di tengah Kota Bogor. Sebelum diberi nama Kampung Mongol, wilayah ini dikenal warga sebagai Kampung Pemulung Kota Bogor.
Simak selengkapnya di halaman berikut
Simak Video: Menko PMK Cek Lokasi Keluarga Miskin Ekstrem di Malang
Berdiri di pinggir Tol Jagorawi, Kampung Kumuh dihuni oleh ratusan warga yang sebagian besar bekerja sebagai pemulung. Lokasinya hanya sekitar 500 meter dari kampus swasta cukup terkenal di Kota Bogor.
Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut, Kampung Mongol berdiri di atas lahan milik PT Jasa Marga dan perusahaan lainnya. Sehingga sulit melakukan intervensi baik untuk kepentingan penataan dan lainnya. Sebagian besar warga di Kampung Mongol, kata Bima, bekerja sebagai pemulung dan buruh harian lepas.
"Tantangannya adalah pemberdayaan warga, membangun kultur, karena sebagian besar adalah pengemis dan juga buruh harian lepas, karena itu saya usulkan kepada Pak Menteri (Menko Muhadjir) dan sangat direspon luar biasa oleh pak menteri," kata Bima.
Politisi PAN ini akan berkoordinasi dengan pemilik lahan untuk pembangunan fisiknya. Sementara Pemkot Bogor akan bertanggungjawab terkait masalah kemiskinan warga melalui jalur UMKM termasuk masalah kesehatan dan pendidikan.