Geliat pemudik mulai terlihat di Terminal Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat. Pemudik memilih pulang lebih awal ke kampung halaman mereka untuk menghindari kemacetan yang diprediksi terjadi pekan depan.
"Saya juga mengira pemudik baru mulai ramai besok ya, tapi ternyata hari ini sudah mulai ada aktivitas. Mungkin sebagian sudah libur kerja lebih awal. Peningkatan mungkin terjadi mulai siang ini ya," kata Kepala Terminal Baranangsiang Moses Lieba Ary dihubungi via telepon, Minggu (24/4/2022).
Moses menyebut, hingga pukul 12.00 WIB, sudah ada 16 unit bus antarprovinsi yang berangkat dari terminal Baranangsiang dengan berbagai tujuan. Namun jumlah pemberangkatan bus antarprovinsi ini lebih sedikit jumlahnya dibanding bus antarkota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terhitung sejak pukul 06.00 WIB-12.00 WIB bus AKAP yang berangkat sudah 16 kendaraan dengan total penumpang sebanyak 173, sedangkan untuk bus AKDP yang berangkat sebanyak 22 bus, jumlah penumpang 139 orang," kata Moses.
![]() |
Pantauan detikcom di Terminal Baranangsiang pukul 11.00 WIB, sejumlah pemudik nampak memadati ruang tunggu pemberangkatan bus yang tersedia di bagian depan Terminal Baranangsiang, Bogor. Mereka terlihat membawa tas-tas berukuran besar dan kardus berisi barang dan oleh-oleh.
Pemudik mengaku memilih pulang lebih awal untuk menghindari kemacetan. Mereka berharap, dengan mudik lebih awal juga bisa punya waktu lebih lama bersama keluarga.
"Iya, mau mudik. Ini nunggu bus datang. Mau mudik ke Palembang," kata Rizki pria asal Palembang yang sehari-hari bekerja di kawasan Sukabumi, Jawa Barat.
"Saya nggak tahu ada program mudik gratis, saya kan tinggal di Sukabumi, nggak tahu disini ada mudik gratis. Ini saya pengen pulang lebih awal saja, kepengen cepet ketemu keluarga, sudah lama juga kan nggak pulang (ke Palembang)," kata Rizki menambahkan.
"Pulang duluan biar nggak kena macet. Kalau besok-besok kan pasti sudah macet kan ya, saya jalan (perjalanan bus) 2 hari, kalau ikut mudik bareng takut kena macet pasti lebih lama lagi di jalan," kata pria yang bekerja di sebuah koperasi simpan pinjam di Sukabumi itu.
Sebelum mudik, Rizki mengaku sudah mempersiapkan persyaratan seperti bukti 2 kali suntikan vaksin, hasil negatif test antigen dan sejumlah kebutuhan prokes lainnya, seperti masker dan hand sanitizer.
(isa/isa)