Suara Gemuruh di Sukabumi Bukan Fenomena Atmosferik, Lalu Apa Penyebabnya?

Suara Gemuruh di Sukabumi Bukan Fenomena Atmosferik, Lalu Apa Penyebabnya?

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 24 Apr 2022 12:30 WIB
Seismograph with paper in action and earthquake - 3D Rendering
Foto ilustrasi gempa. (Getty Images/iStockphoto/Petrovich9)
Jakarta -

Warga Kampung Selajambe, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dihebohkan munculnya suara gemuruh disertai getaran pada Jumat dan Sabtu kemarin. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) turut memberi penjelasan terkait fenomena ini.

Kepala Stasiun Geofisika (Stageof) Bandung Teguh Rahayu mengatakan pihaknya telah melakukan penelusuran dengan menggunakan peralatan berupa jaringan Seismograph, Lightning Detector, serta data pengamatan satelit. Hasil dari jaringan Seismograph tidak menunjukkan aktivitas gempa bumi yang dapat memunculkan suara gemuruh dan getaran.

"Jaringan Seismograph BMKG Bandung pada tanggal 22 dan 23 April 2022 dari pukul 06.00 sampai 10.00 WIB tidak merekam adanya aktivitas gempa bumi di sekitar lokasi," kata Ayu seperti dikutip dari detikJabar, Minggu (24/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, dari alat Lightning Detector BMKG Bandung mencatat ada aktivitas Petir IC (Intra-Cloud) pada Jumat (22/4) pukul 9:23:05 WIB dan 9:23:14 WIB dengan jarak terdekat 2,01 kilometer dan 2,36 kilometer, arah tenggara dan barat daya dari Kantor Desa Selajambe.

Sedangkan pada Sabtu (23/4), alat tersebut juga mencatat aktivitas petir yang cukup jauh, yaitu CG + (Cloud to Ground positif) sekitar 19,6 kilometer arah utara dari kantor Desa Selajambe dan CG - (Cloud to Ground negatif) sekitar 21,4 kilometer arah barat laut dari Kantor Desa Selajambe.

Ayu menyebut, meski ada aktivitas petir, belum dapat dipastikan sebagai sumber suara gemuruh. "Namun penyebab dari suara gemuruh dan getaran tanah tersebut masih belum dapat dipastikan," ujarnya.

Tak hanya itu, BMKG juga melakukan pengamatan satelit untuk menjawab teka-teki suara gemuruh tersebut. Berdasarkan data pengamatan satelit, pada saat yang dilaporkan, tidak terdapat awan Cb ataupun Cu yang dapat menyebabkan badai petir.

"Kondisi cuaca pada saat kejadian adalah cerah berawan. Sehingga bisa disimpulkan penyebab gemuruh bukan disebabkan oleh fenomena atmosferik," papar Ayu.

Silakan baca berita selengkapnya di sini.

(rdp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads