Suasana Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, tampak ramai lebih ramai dari hari-hari sebelumnya. Hilir mudik orang dengan tas besar serta koper menjadi pemandangan sedari pagi hingga jelang sore ini.
Suasana inilah yang dirindukan Dedi (60), setelah dua tahun kemarin sepi akibat pandemi COVID-19. Sebagai porter atau pramuantar, Dedi bergantung pada kehadiran penumpang di Terminal Kampung Rambutan.
"Iya kita nawarin ke mereka, tanya dulu 'mau ke mana, sini bantu diangkatin barang-barangnya'," kata Dedi saat menceritakan caranya menggaet penumpang bus untuk menggunakan tenaganya, Sabtu (23/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi sudah menjadi porter sejak 30 tahun lalu. Dirinya mengaku menjadi porter karena sulitnya mencari pekerjaan dengan ijazah SMP.
"Saya memilih jadi pramuantar karena kalau kerja yang lain kan susah. Saya hanya lulusan SMP, bisa kerja ini saja udah syukur," ucap Dedi.
Dedi mengatakan sekali membantu membawakan barang, dirinya diupahi Rp 5.000 hingga Rp 10 ribu. Dalam satu hari, Dedi bisa mengangkut hingga 20 kali.
"Kita pokoknya mulai pukul 08.00 sampai 22.00 (WIB). (Upah sekali angkut barang) kami nggak matok, seikhlasnya mereka saja. Biasanya mereka ngasih Rp 5.000 sampai Rp 10 ribu," jelas Dedi.
Dedi mengaku antusias bekerja saat musim liburan, termasuk libur Lebaran. Dia bisa meraup pendapatan yang lebih, sehingga dapat membeli baju Lebaran untuk anaknya.
"Ini kalau Lebaran anak saya pasti harus beli baju Lebaran, kasihan kalau nggak beli. Saya jadi makin semangat kerjanya gara-gara itu," ungkap Dedi.
Sementara itu, porter lainnya, Derman (56), mengatakan momen mudik betul-betuk mereka manfaatkan sebagai ladang rezeki. Karena di hari biasa, terminal dari dengan penumpang-penumpang yang membawa banyak barang.
"Kalau hari biasa sebelum puasa pasti sepi, jarang juga kan yang mau pulang kampung. Kalau deket Lebaran gini pasti banyak pulang kampung," kata pria yang sudah 10 tahun menjadi porter ini.
Derman menuturkan paling banyak mengangkut barang 10 kali pada hari biasa. Namun pada momen mudik, bisa mencapai 30 kali dalam satu hari.
"Kalau hari biasa paling berapa sih, dapet 10 juga bersyukur. Kalau mau mudik suka banyak, 20-30 kali sehari," kata dia.
Simak juga 'H-9 Lebaran, Terminal Pulogebang Mulai Ramai Pemudik':