Kelompok pengepul uang baru asal Sidoarjo mengaku hanya mendapatkan keuntungan 1,3 persen dari setiap Rp 1 miliar uang yang dijual. Polisi sangsi atas pengakuan JRS (29) dan kawan-kawan.
"Mengakunya hanya mendapatkan keuntungan 1,3 persen," kata Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Rizki Santoso seperti dilansir detikJatim, Kamis (21/4/2022).
JRS dkk diduga dibantu oknum pegawai salah satu bank di Bandung, Jawa Barat (Jabar), sehingga bisa mendapatkan uang baru sekitar Rp 5 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka akan menjual uang baru Rp 5 miliar ke pengepul di bawahnya. Uang pecahan Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, dan Rp 20.000 itu lantas diedarkan ke jasa-jasa penukaran uang baru yang marak menjelang Lebaran.
Jika benar keuntungan JRS dan kawan-kawan hanya 1,3 persen, kelompok pengepul uang baru asal Sidoarjo itu bakal meraup Rp 13 juta per Rp 1 miliar uang baru yang mereka jual.
"Kesannya di sini keuntungan mereka sangat kecil. Namun kami melihat jumlah yang sangat besar agak mencurigakan. Kemungkinan ada hal lain yang mereka sembunyikan," jelas Rizki.
Simak selengkapnya di sini.
(jbr/lir)