Polres Tangerang Selatan (Tangsel) kembali melakukan penyekatan di lokasi yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta. Penyekatan ini menyusul adanya aksi demo yang dilakukan di Jakarta oleh para mahasiswa.
Kasi Humas Polres Tangsel Iptu Purwanto mengatakan hari ini penyekatan tetap dilaksanakan. Namun, menurutnya, kali ini tidak seketat pada penyekatan demo 11 April lalu.
"Tidak seketat kemarin. Tetap dilaksanakan pimpinan Pak Kapolres Tangsel langsung. Pak Kapolres patroli titik-titik penyekatan," katanya saat dihubungi detikcom, Kamis (21/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, penyekatan kali ini tidak sebanyak penyekatan sebelumnya. Titik penyekatan kali ini hanya ada di tiga titik saja.
Sebelumnya titik penyekatan pada 11 April lalu sebanyak 15 titik. Jumlah tersebut terdiri atas tujuh titik penyekatan di jalan dan delapan titik penyekatan stasiun KRL Jabodetabek.
"Hanya tiga Sandratex, Pamulang, dan tol wilayah Curug. Sistemnya juga seperti kemarin," tambahnya.
Purwanto menjelaskan kepolisian akan mengantisipasi secara humanis. Para pendemo yang hendak ikut ke Jakarta diimbau tidak sampai berbuat anarkis.
"Menyampaikan pendapat dengan cara humanis. Sasaran penyekatan keseluruhan ya dan dikhususkan untuk anak-anak pelajar kita diimbau jangan sampai ikut-ikutan," ucapnya.
Ia membeberkan pelajar dilarang ikut dikhawatirkan mereka disusupi, yang akhirnya menjadi korban karena adanya kerusuhan anarkis. Sementara itu, untuk mahasiswa, Purwanto mengaku tetap akan dilakukan penyekatan dengan cara pendekatan yang persuasif.
"Takutnya nanti mereka (pelajar) kan belum dewasa kan, tidak bisa bertanggung jawab, nanti bisa jadi korban malah. Terus jadi kerusuhan anarkis. Persuasif nanti diarahkan jangan sampai menyampaikan pendapat sampai anarkis, tidak usah," jelasnya.
(mea/mea)