Polisi menyita uang baru sekitar Rp 3,73 miliar dari kelompok JRS (29) dan kawan-kawan diambil dari Batang, Jawa Tengah (Jateng). Polisi menduga uang tunai tersebut akan dijual ke lapak-lapak jasa penukaran uang baru yang marak menjelang Idul Fitri.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Riski Santoso mengatakan, uang tunai itu awalnya sekitar Rp 5 miliar. Menurutnya, pegawai ekspedisi pihak ketiga mengirim uang baru itu dari salah satu bank di Jabar ke Kabupaten Batang.
Sampai di Batang, jasa ekspedisi lantas menyerahkan uang tersebut kepada JRS dan kawan-kawan. Menurut Riski, JRS berasal dari Sidoarjo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sana (Batang) terjadi pertukaran uang sekitar Rp 5 M. Kemudian uang dibawa ke Jatim," kata Riski kepada wartawan di Mapolres Mojokerto Kota, Jalan Bhayangkara, dilansir dari detikJatim, Kamis (21/4/2022).
Riski menjelaskan, JRS dan 4 temannya mengangkut uang itu menggunakan mobil Daihatsu Gran Max. Mereka lebih dulu menjual sekitar Rp 1,27 miliar uang baru yang masih bersegel Bank Indonesia (BI) itu di Jombang dan Nganjuk. Sekitar Rp 3,73 miliar sisanya dibawa ke Mojokerto.
Sampai di Jalan Raya Desa Pagerluyung, Gedeg, Mojokerto, tepatnya di dekat Exit Tol Mobar, Kamis (7/4) dini hari, JRS dan kawan-kawan kembali menemui pembeli. Si pembeli datang ke lokasi mengendarai Mitsubishi Pajero Sport. "Yang mengendarai Pajero akan menukar Rp 400 juta," jelasnya.
Simak selengkapnya di sini.
Saksikan juga kultum: Tawadhu yang Sejati Tak Hanya yang Keluar dari Mulut
(yld/idh)