Sebagian Kampus Rusak, UAS di UGM Diundur

Jakarta - Gempa yang mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya ikut merusak sebagian kampus Universitas Gajah Mada (UGM). Rektorat memutuskan menunda Ujian Akhir Semester (UAS). Mahasiswa yang sudah membayangkan liburan panjang pun gigit jari.Pengumuman itu sudah disebarkan ke setiap fakultas. Dalam pantauan detikcom di Fakultas Hukum (FH) UGM, Senin (29/5/2006), pengumuman ini dapat dilihat melalui running text di Gedung II Lantai Dasar, Fakultas Hukum UGM."UAS yang seharusnya 5 Juni 2006 diundur menjadi tanggal 12 Juni 2006," demikian bunyi pengumuman dalam running text.Alasan dari pihak universitas adalah untuk memastikan kondisi gedung di masing-masing fakultas layak untuk melaksanakan ujian. Mereka pun mengantisipasi banyaknya mahasiswa yang sekarang diminta pulang keluarganya karena bancana gempa.Minggu ini sebenarnya kampus UGM relatif sepi karena merupakan minggu tenang sebelum memasuki masa UAS yang semula dijadwalkan pada 5 Juni mendatang. Penundaan UAS disambut kekecewaan mahasiswa."Iya bete banget, saya kan ingin cepat pulang. Tapi karena liburan diundur jadi nggak bisa," keluh Rian (19), mahasiswa FH UGM asal Jakarta, kepada detikcom.Gedung kampus FH UGM termasuk yang selamat dari gempa. Namun Gedung Program D3 Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Kehutanan retak-retak akibat gempa. Bahkan genteng di kedua kampus ini berjatuhan.Kondisi terburuk di UGM dialami Gedung UPT II Perpustakaan. Bangunan 4 lantai ini tampak retak di atap dan dindingnya. Genteng bangunan ini pun berjatuhan. Buku-buku perpustakaan jatuh berserakan karena rak-raknya berjatuhan.Karyawan UGM tetap masuk hari ini. Namun seperti juga karyawan UPT II Perpustakaan, mereka datang untuk membersihkan kantor akibat gempa kemudian pulang. Separuh mahasiswa Malaysia di UGM pun pulang ke negaranya."Dari sekitar 300 ada 150 yang pulang karena disuruh orangtuanya," ujar Ravi, mahasiswa Malaysia yang ditemui detikcom.Sementara itu, beberapa kampus lain selain UGM meliburkan mahasiswanya. Universitas Ahmad Dahlan misalnya, meliburkan semua mahasiswa karena kondisi kampus rusak parah. Untuk SD, SLTP, dan SMU, kebijakan libur bergantung kondisi masing-masing sekolah. (fay/)