Keluarga Kasunanan Surakarta Minta Makam Imogiri Ditutup

Bantul - Salah satu keluarga Kasunanan Surakarta, Gusti Moertiyah, memberikan mandat agar kompleks makam raja-raja Mataram (Yogyakarta dan Surakarta) di Imogiri, Bantul, ditutup untuk umum. Hal ini dilakukan karena kondisi kompleks makam itu yang rusak parah akibat gempa. Jika tidak ditutup, dikhawatirkan justru membahayakan para peziarah.Gusti Moertiyah menyambangi kompleks makam itu pada Minggu malam. "Karena kondisi di sini mengkhawatirkan," kata abdi dalem dari makam Surakarta, Mangunpamudjo, di Imogiri, Senin (29/5/2006).detikcom belum bisa memasuki bagian makam raja-raja yang merupakan bagian inti dari kompleks tersebut, karena para abdi dalem tidak berani mengantarkan mengingat keadaannya yang mengkhawatirkan. Untuk bisa memasuki kawasan itu, pengunjung mesti mengenakan pakaian tradisional Mataram. Kaum pria mengenakan beskap dan kain panjang, sedang kankaum wanita pakai kemben.Jika keluarga Kasunanan Surakarta sudah meninjau makam leluhurnya, diperoleh informasi keluarga Kraton Yogyakarta belum ada yang datang menjenguk.Kompleks makam ini dirawat oleh 180 abdi dalem, dengan rincian 80 menjaga makam raja-raja Surakarta, sisanya makam raja-raja Yogyakarta.Pada Senin pagi, abdi dalem yang semuanya laki-laki sepuh, menggelar tahlilan. Tahlilan ini biasa dilakukan sebelum kompleks itu dibuka untuk umum pada hari Senin, Jumat dan Minggu.Tahlilan biasanya diadakan di pendopo atas dekat makam Sultan Agung. Namun karena kondisinya saat ini memprihatinkan, maka tahlilan diadakan di pos penjagaan.Para abdi dalem saat ini sudah mendapatkan bantuan air mineral mengingat aliran air di tempatnya berdinas, mati.Bagi sebagian masyarakat, makam Imogiri diyakini sebagai tempat "bertemunya" berbagai kekuatan. Tak heran setiap malam Selasa Kliwon dan malam Jumat Kliwon, makam ini dipenuhi mereka yang berniat ngalap Berkah. Namun bagi yang ingin menikmati pemandangan Yogya dari atas, berwisata ke Imogiri adalah pilihan yang menyenangkan. (nrl/)