Nama Aipda Muhammad Ivan diusulkan sejumlah pembaca detikcom menjadi salah satu kandidat penerima Hoegeng Awards 2022. Dia disebut aktif di media sosial (medsos) Facebook (FB) untuk menerima keluhan masyarakat, kemudian memberikannya bantuan.
Salah satu pengusulnya adalah Bong Sao Liong, warga Kota Singkawang yang mengikuti aktivitas Aipda Ivan di Facebook selama 1,5 tahun. Liong mengusulkan Aipda Ivan melalui formulir online pada tautan https://dtk.id/hoegengawards. Berikut ini kisahnya:
Beliau memberikan bantuan untuk warga yang kesulitan, sakit, tanpa memandang suku ras. Menjadi kepanjangan tangan dari netizen cinta Singkawang, membuat panti jompo dan menampung lansia yang kurang beruntung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikcom lalu menghubungi Liong untuk menggali lebih dalam cerita tentang Aipda Ivan. Dia menyebut Aipda Ivan sebagai kepanjangan tangan masyarakat Kota Singkawang.
"Kalau dari kesehariannya sih dia lebih banyak aktif di media sosial. Karena dia termasuk orang yang sekarang dipercaya sama orang-orang asal Singkawang, bahkan yang perantauan sampai di luar negeri gitu kan," kata Liong kepada detikcom, Senin (18/4/2022).
Aipda Ivan juga disebut menerima donasi dari masyarakat yang hendak membantu sesama sehingga nantinya apabila ada masyarakat lain yang membutuhkan bantuan, dia akan menyalurkannya.
Tidak hanya warga Kota Singkawang, Aipda Ivan juga membantu warga di daerah lain. Liong menyebut Aipda Ivan pernah membantu warga Kota Makassar yang terdampar di Singkawang karena dideportasi dari Malaysia.
"Dibantuin tempat tinggal, terus dipost juga di Facebook dia tolong cariin gitu kan, ada si A nih asalnya dari Makassar. Nah kalau ada saudara atau kerabat yang tahu, bisa hubungi Pak Ivan gitu. Dia juga dikasih handphone apa tuh supaya bisa komunikasi. Akhirnya ada yang sponsor juga tuh tiket pesawat sampai kemarin transit di Juanda udah sampai Makassar," jelasnya.
Awalnya Liong menganggap perbuatan Aipda Ivan itu hanya mencari sensasi. Namun lambat laun dia percaya bahwa Aipda Ivan bersungguh-sungguh membantu warga, karena konsisten dilakukan hingga saat ini.
![]() |
[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 di sini!]
Dihubungi secara terpisah, Aipda Ivan membenarkan cerita itu. Pria yang bertugas di bagian pengaduan Humas Polres Singkawang itu mengatakan mulai membuat fanspage di Facebook bernama 'Ivan Singkawang' sejak 2018.
"Kapolres mengajak masyarakat ke kantor polisi gimana biar nggak takut gitu. Jadi kita bikin secara live gitu kan bantuan-bantuan sosial. Keluhan masyarakat ditampung, kita bantu gitu. Bantuannya berupa materi, konsultasi masalah hukum, itu sama bantu semua," kata Aipda Ivan.
Cara itu merupakan inisiatif pribadinya. Dia ingin menghilangkan citra buruk dari warga yang menilai bahwa melapor polisi harus mengeluarkan uang.
Hingga akhirnya kini orang-orang bersedia untuk melapor polisi. Seluruh permasalahan warga yang melapor dibantunya.
"Memang kita bantu semuanya, mulai dari hal kecil sampai urusan luar negeri dibantu semua. Mereka pun nggak ada yang bayar," terangnya.
Dilihat dari fanspage Facebook Ivan Singkawang, beberapa kegiatan sosial juga dilakukan. Seperti memberikan sembako untuk warga, merawat lansia yang sebatang kara, membantu pengobatan warga, dan lain-lain.
Terkait pendanaan, Aipda Ivan mengatakan, selain menggunakan uang pribadinya, dia mendapat bantuan donasi dari orang lain. Donasi tersebut dikirim ke rekening milik Aipda Ivan.
"Kalau dulu dana pribadi, cuma kan kita ini bukan pengusaha, duit juga pas-pasan. Gimana caranya kita ngajak orang gitu loh yang akhirnya timbul rasa percaya," jelasnya.
Apida Ivan juga memberikan transparansi aliran donasi dari warga di fanspage Facebooknya itu. Dengan cara memberi tahu nama dan jumlah uang donasi yang digunakan saat memberikan bantuan.
"Kasih tahu dia (donatur), ini buat ini, ini buat orang ini. Mereka kan lihat postingan saya tuh di Facebook, mereka itu titip. Nanti saya live lagi sampaikan. Saya lampirkan notanya, kalau belanja itu selalu menggunakan transfer. Jadi kalau transfer itu kan buktinya riil gitu kan. Nah itu orang makin percaya," tuturnya.
Dia kini sedang membangun panti jompo untuk menampung lansia terlantar yang tak memiliki keluarga. Saat ini, dia sudah menampung tiga lansia di rumahnya sembari menunggu panti jompo itu selesai dibangun.
"Masih nunggu panti jompo jadi, udah 40 persen lah ya. Mudah-mudahan tahun ini sudah bisa ditempati," terangnya.
[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 di sini!]
Artikel ini adalah bagian dari rangkaian acara Hoegeng Awards 2022. Polisi yang diceritakan dalam artikel ini merupakan salah seorang yang diusulkan pembaca sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2022. Pembaca detikcom bisa mengusulkan anggota polisi kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 melalui link berikut ini: Hoegeng Awards 2022.
Simak juga 'Dewan Pakar Ajak Publik Beri Dukungan & Masukan untuk Hoegeng Award 2022':
(aud/hri)