NII Mau Jatuhkan Rezim, Polisi Temukan Rencana Teror Pakai Sajam Golok

NII Mau Jatuhkan Rezim, Polisi Temukan Rencana Teror Pakai Sajam Golok

Tim detikcom - detikNews
Senin, 18 Apr 2022 16:41 WIB
Polisi menangkap 3 warga Garut yang mengaku sebagai Jenderal Negara Islam Indonesia (NII). Mereka diamankan usai video propagandanya viral di media sosial.
Barang bukti penangkapan terduga teroris jaringan NII beberapa waktu lalu. (Hakim Ghani/detikcom)
Jakarta -

Densus 88 Antiteror Polri menangkap 16 orang terduga teroris jaringan Negara Islam Indonesia (NII) di wilayah Sumatera Barat (Sumbar). Para terduga teroris disebut punya rencana melengserkan pemerintah.

Densus 88 juga menemukan barang bukti berupa senjata tajam (sajam) golok. Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengatakan NII Sumbar berencana melakukan serangan teror menggunakan senjata tajam.

"Di antara sekian rencana tersebut, terdapat juga potensi ancaman berupa serangan teror yang tertuang dalam wujud perintah mempersiapkan senjata tajam dan juga mencari para pandai besi," ujar Kombes Aswin, Senin (18/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Adapun temuan alat bukti arahan persiapan golok tersebut sinkron dengan temuan barang bukti sebilah golok panjang milik salah satu tersangka," sambungnya.

Densus 88 juga menemukan barang bukti berupa dokumen. Dia menduga NII Sumbar memiliki rencana mengganti ideologi Pancasila seperti NII Kartosuwiryo.

ADVERTISEMENT

"Sejumlah barang bukti yang ditemukan dalam bentuk dokumen tertulis menunjukkan bahwa jaringan NII di Sumatra Barat memiliki visi-misi yang sama persis dengan NII Kartosuwiryo, yakni mengganti ideologi Pancasila dan sistem pemerintahan Indonesia saat ini dengan syariat Islam, sistem khilafah, dan hukum Islam," katanya.

Berdasarkan penyelidikan, para terduga teroris diduga hendak melengserkan pemerintah sebelum Pemilu 2024.

"Barang bukti yang ditemukan juga menunjukkan sejumlah rencana yang tengah dipersiapkan oleh jaringan NII Sumatra Barat yakni upaya melengserkan pemerintah yang berdaulat sebelum tahun Pemilu 2024," kata dia.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

NII Cuci Otak Anak-anak

Sebelumnya, Polri menyebut kelompok NII tak memandang usia dan jenis kelamin saat merekrut anggota. Ada 77 anak di bawah usia 13 tahun yang direkrut dan dicuci otak oleh NII.

"Perekrutan anggota NII dilakukan tanpa memandang jenis kelamin dan batas usia," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Selasa (12/4/2022).

"Hal ini terbukti dengan ditemukannya 77 orang anak di bawah umur 13 tahun yang dicuci otak dan dibaiat untuk sumpah kepada NII," sambungnya.

Selain itu, Ramadhan membeberkan ada 126 orang dewasa anggota NII yang diduga sudah direkrut sejak masih kecil. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk mengetahui jaringan NII.

"Selain jumlah tersebut, tercatat ada 126 orang lain yang saat ini sudah dewasa, namun pernah juga direkrut saat usia masih belasan tahun. Terkait hal ini telah berkoordinasi dengan KPAI untuk mengembangkan jaringan NII ini," ujar Ramadhan.

Halaman 2 dari 2
(jbr/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads