Legislator NasDem yang juga merupakan mantan aktivis gerakan mahasiswa 1998 Taufik Basari merespons viralnya Ketua BEM SI Kaharuddin yang menyatakan zaman Orba menghadirkan kebebasan. Taufik tidak menyalahkan mahasiswa tersebut, terlebih mereka lahir pascareformasi.
"Saya tidak menyalahkan mahasiswa yang keliru menyangka bahwa zaman Orde Baru menghadirkan kebebasan dan kesejahteraan, terlebih yang menyampaikannya adalah generasi yang lahir pasca-'98," kata Taufik kepada wartawan, Senin (18/4/2022).
Anggota Komisi III DPR ini mengatakan kekeliruan ini harus menjadi refleksi. Taufik lantas menekankan tiga hal yang dinilainya menjadi faktor adanya kekeliruan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Justru harus menjadi bahan refleksi bagi kita mengapa ada mahasiswa yang keliru memahami kondisi Orde Baru. Ada beberapa hal yang harus kita cermati," kata Taufik.
Pertama, kata Taufik, kurangnya penyampaian informasi sejarah. Kemudian ditambah lagi sikap sebagian bangsa yang menurutnya melupakan masa lalu.
"Pertama kurangnya kita menyampaikan informasi sejarah yang utuh mengenai kondisi yang ada di setiap rezim. Kedua, hal ini diperparah dengan sikap sebagian bangsa kita yang sering melupakan masa lalu dan permisif terhadap kekejaman yang terjadi di masa lalu," ujarnya.
"Bahkan diperparah lagi dengan sikap yang ingin memendam peristiwa kelam dengan mengingkari kebenaran (truth denial)," ujar Taufik.
Faktor ketiga kata Taufik yakni adanya penggambaran seolah-olah kondisi saat ini lebih parah dibanding pada zaman Orde Baru. Menurutnya, kondisi ini kerap digunakan sebagai kepentingan politik.
"Ketiga, ada semacam penggambaran hiperbola kondisi saat ini yang seolah-olah lebih parah, lebih mencekam dibanding Orde Baru. Hiperbola ini sering digunakan untuk kepentingan politik akibat dari polarisasi politik dan segregasi kelompok yang terjadi 7-8 tahun terakhir ini," ucapnya.
Lihat juga video 'Momen Luhut Hampiri Mahasiswa UI, Debat soal Big Data':
Simak selengkapnya di halaman berikut