Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pesan kepada kader Demokrat. Dia minta semua kader memahami bahwa hanya ada satu matahari di Partai Demokrat.
SBY mengatakan dalam acara Malam Silaturahmi dan Kontemplasi di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/4/2022). Agus Harimurti Yudhoyono berada di acara tersebut.
"Saat ini dalam perjuangan politik Demokrat yang memimpin adalah Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono. Ingat, hanya ada satu matahari dalam Partai Demokrat," kata SBY saat menyampaikan sambutan di Acara Malam Silaturahmi dan Kontemplasi di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SBY lalu berbicara soal kader-kader Partai Demokrat. Para kadernya saat ini sudah berada di jalur yang benar.
"Saya amati dan saya nilai apa yang dilakukan oleh para pemimpin dan kader sudah berada di arah dan jalur yang benar, sudah on the right track," kata SBY.
Oleh sebab itu, SBY meminta para kader untuk tetap berjuang demi menang pada Pemilu 2024. Berjuang meskipun SBY saat ini memilih untuk lebih banyak di belakang.
"Oleh karena itu, lanjutkan dan sukseskan. Sebagaimana kader dan masyarakat mengetahui, saya saat ini memang saya tidak lagi aktif dalam politik sehari-hari. Day to day politics. Dua tahun terakhir ini amat saya jarang berbicara tentang politik praktis dan kekuasaan. Saya berpikir dan telah mengambil keputusan bahkan ketika itu Ibu Ani masih mendampingi saya untuk lebih baik saya berada di belakang," ujarnya.
Simak Video: SBY: Ingat! Hanya Ada Satu Matahari di Partai Demokrat
Wanti-wanti SBY soal Perpanjangan Jabatan Presiden
AHY mewanti-wanti Ketua Majelis Tinggi PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal wacana perpanjangan masa jabatan presiden. AHY mengungkap bahwa SBY pernah berbicara soal mereka yang ingin melanggengkan kekuasaan.
Mulanya, AHY berbicara soal wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode itu tidak masuk akal. Seharusnya, kata AHY, wacana perpanjangan ini tidak perlu terjadi.
"Baru-baru saja, kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara kita kembali diganggu, direcoki oleh isu-isu, wacana-wacana atau hal-hal yang sebenarnya tidak perlu terjadi," kata AHY saat menyampaikan sambutan di Acara Malam Silaturahmi dan Kontemplasi di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2022).
"Tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba ada sejumlah kalangan yang menyuarakan wacana penundaan pemilu 2024, ditunda 3 tahun dengan alasan yang sulit untuk diterima oleh akal sehat, tidak relevan, mengada-ada," sambungnya.
AHY menilai mereka yang menyuarakan perpanjangan masa jabatan presiden itu ingin melanggengkan kekuasaan. Mereka, kata AHY, tidak ingin mengikuti gelaran pemilu yang sejatinya dipilih langsung oleh rakyat.
"Sederhananya mereka ingin mau melenggangkan kekuasaan, tanpa mengikuti proses pemilu, artinya tanpa dipilih langsung oleh rakyat," ujarnya.
AHY mengatakan sang ayahanda, SBY, bahkan pernah mewanti-wanti bahwa jangankan 3 tahun, 1 hari saja ada yang berupaya untuk memperpanjang kekuasaan.
"Pak SBY mengingatkan jangankan 3 tahun, 1 hari saja ada yang berupaya untuk melanggengkan kekuasaan, memperpanjang kekuasaan, tanpa dipilih langsung oleh rakyat, artinya tidak ada mandat dari legitimasi maka sesungguhnya ia telah menabrak konstitusi," kata AHY lalu disambut tepuk tangan hadirin.