Ahli astronomi dan astrofisika dari Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, berbicara tentang adanya sebuah komet yang berukuran lebih besar dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Thomas mengatakan komet itu sudah menjadi perhatian komunitas astronomi global, termasuk di Indonesia.
"Ya, itu sudah jadi perhatian komunitas astronomi global, termasuk di Indonesia," kata Thomas saat dihubungi, Sabtu (16/4/2022).
Thomas menyebutkan BRIN akan mengamati komet itu di beberapa fasilitas pengamatan astronomi BRIN. Hal itu, kata Thomas, apabila komet sudah mendekat ke arah Bumi sehingga bisa diamati dengan teleskop yang ada.
"BRIN juga akan mengamati di beberapa fasilitas pengamatan astronomi BRIN, antara lain di Kupang, Sumedang, Pasuruan, Garut, dan Bandung. Bila sudah mendekat bumi, sehingga bisa teramati dengan teleskop yang ada," ujar Thomas.
Thomas menjelaskan komet raksasa itu tidaklah berbahaya. Bahkan, saat komet itu sudah mendekati Bumi, hal itulah yang paling ditunggu oleh para astronom. Hal itu dikarenakan komet akan terlihat jelas.
"Tidak berbahaya. Mengarah ke Bumi dalam arti, orbitnya mengelilingi matahari saat ini menuju posisi yang relatif dekat orbit Bumi. Tetapi saat paling dekat dengan bumi, jaraknya masih lebih jauh dari jarak bulan. Ketika mendekati Bumi, itu saat paling ditunggu astronom karena akan tampak paling jelas," jelas Thomas.
"Jadi sama sekali tidak berbahaya, bahkan sangat ditunggu untuk diamati dengan teleskop. Mungkin juga akan teramati dengan mata tanpa alat karena ini komet terbesar, kemungkinan juga menjadi komet paling terang. Jarak terdekat Bumi pada 2031," sambungnya.
Sebelumnya, satu komet dengan inti berukuran 50 kali lebih besar dari komet-komet yang biasa kita temui meluncur ke arah Bumi dengan kecepatan 35.400 kilometer per jam.
Teleskop Hubble milik badan ruang angkasa Amerika Serikat NASA menetapkan inti komet yang terdiri dari es itu memiliki massa sekitar 500 triliun ton dengan lebar 137 kilometer, lebih besar dari Negara Bagian Rhode Island di AS maupun Provinsi Kalimantan Timur di Indonesia.
Tapi tidak perlu khawatir. Meski mengarah ke Bumi, jarak terdekat komet ini dengan Bumi diperkirakan 1 miliar mil dari matahari, dan itu tidak akan terjadi sampai 2031.
Simak video 'Sekali Seumur Hidup! Hari Ini Puncak Komet Neowise Lintasi Bumi':
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
(aud/aud)