Murtede alias Amaq Sinta sempat ditahan terkait kasus dugaan pembunuhan terhadap dua orang yang membegalnya. Begini jejak kasusnya.
Dirangkum detikcom, Jumat (15/4/2022), Amaq Sinta adalah korban begal di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Amaq Sinta melaporkan kasus pembegalan dirinya ke polisi.
Polisi mengatakan Amaq Sinta melakukan perlawanan ketika hendak dibegal oleh dua orang tidak dikenal. Saat dibegal, dia membela diri hingga mengakibatkan dua begal itu tewas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi, dua begal itu terbunuh oleh calon korbannya, yakni Amaq Sinta.
Namun, seiring berjalannya waktu, Amaq Sinta ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi. Sebab, pembelaan Amaq Sinta itu mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain.
"Proses dia menghilangkan nyawa orang lain itu tetap kita proses. Walaupun ada upaya membela diri tadi, tapi yang menilai itu saya tegaskan adalah pengadilan, hakim yang memutuskan," ujar Dirkrimum Polda NTB, Kombes Hari Brata, Selasa (12/4).
Alasan Ditetapkan Jadi Tersangka
Hari Brata mengatakan Amaq Sinta melakukan perlawanan ketika hendak dibegal. Perlawanan yang dilakukan Amaq Sinta adalah menusuk kedua begal menggunakan senjata tajam milik sendiri.
"Kenapa kita bisa tahu dia membela diri menjadi korban begal, berdasarkan pengakuan dari pelaku atau saksi rekan kedua korban meninggal. Jadi dua orang ini peranannya mengikuti dan membuntuti tersangka yang akan dibegal dari arah belakang," terang Hari.
"Karena korban ini membawa senjata tajam, makanya dia membela diri. Bukan menggunakan senjata tajam milik pelaku begal. Tapi dia membawa senjata tajam sendiri," sambungnya.
Simak video 'Buah Simalakama Korban Begal Lombok':
Penahanan Ditangguhkan
Selang beberapa hari setelah dia ditetapkan sebagai tersangka, Amaq Sinta pun keluar dari rutan. Penahanannya ditangguhkan polisi setelah ada permohonan dari keluarga.
"Iya betul sudah ditangguhkan," kata Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) Kombes Artanto, seperti dilansir detikBali, Kamis (14/4).
Pihak keluarga bersedia menjadi jaminan jika pada kemudian hari Amaq Sinta tidak kooperatif. Selain itu, Amaq Sinta juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
Senang Bisa Bebas
Setelah dikeluarkan dari rutan, Amaq Sinta mengaku senang. Dia senang bisa berkumpul dengan keluarga.
"Alhamdulillah saya merasa senang sekali bisa bebas dan berkumpul lagi bersama keluarga," kata Amaq.
Amaq Sinta menegaskan dia melawan karena dalam keadaan terpaksa. Dia mengaku dihadang dan diserang dengan senjata tajam.
Dia mengatakan pergi ke Lombok Timur untuk mengantarkan makanan buat ibunya. Dia melawan para pelaku dengan sebilah pisau kecil yang dia bawa sambil teriak meminta tolong, tapi tidak ada warga yang datang.