Gus Dur Bantah Diusir Ormas-ormas Islam di Purwakarta
Sabtu, 27 Mei 2006 20:30 WIB
Jakarta - Gus Dur membantah dirinya diusir oleh ormas-ormas Islam dalam acara "Dialog Lintas Etnis dan Agama" yang dilaksanakan di Purwakarta. Menurutnya yang terjadi hanya kesalahpahaman saja."Siapa yang diusir, saya dari awal sudah bilang sama panitia bahwa saya tidak bisa mengikuti acara sampai habis. Begitu selesai berbicara, tanya jawab saya langsung pulang. Jadi bukan pengusiran," cetus Gus Dur.Hal itu disampaikan dia dalam acara bincang-bincang di Kedai Tempo, Jl Utan Kayu, Jakarta Timur, Sabtu (27/5/2006).Lebih jauh Gus Dur menilai, kehadiran RUU APP yang diperdebatkan oleh masyarakat sekarang sebetulnya bukanlah kewenangan pemerintah. Menurut mantan presiden ke-4 ini, masalah moral adalah urusan masyarakat."Pemerintah tidak mempunyai urusan moral untuk masalah begini, ini urusan masyarakat bukan pemerintah," tegasnya.Kesalahpahaman terjadi ketika Gus Dur tampil sebagai pembicara dalam Dialog lintas Etnis dan Agama di Purwakarta, Jawa Barat. Gus Dur dan beberapa anggota FPI saling tuding yang mengakibatkan penandatanganan prasasti kebersamaan yang sedianya dilakukan oleh para pemuka agama, pemerintah dan elemen masyarakat lainya batal dilaksanakan.Akibatnya, Jumat 26 Mei sejumlah massa pendukung Gus Dur dari Garda Bangsa mendatangi Mabes Polri untuk melaporkan FPI, mereka tidak menerima pengusiran yang dilakukan terhadap Gus Dur.Sebaliknya FPI melalui pimpinannya Habib Rizieq melaporkan balik Gus Dur dengan tuduhan mencemarkan agama melalui pernyataanya di media massa yang menyebutkan Alquran sebagai kitab suci yang paling porno.
(bal/)