Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Teuku Faizasyah, buka suara terkait hadir tidaknya Rusia dalam KTT G20 di Bali akhir tahun ini. Menurutnya, masih ada cukup waktu proses menuju G20 untuk mengetahui siapa saja yang akan hadir, termasuk Rusia.
"Kalau kita bicara KTT masih jauh ya, masih Desember, dengan demikian prosesnya masih cukup panjang dan cukup waktu ya," kata Faizasyah saat jumpa pers virtual, Kamis (14/4/2022).
Faizasyah menuturkan pihaknya tidak ingin mendahului proses G20. Dia juga tidak ingin apa yang disampaikan nantinya tidak sesuai dengan kenyataan pada hari-H.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak mau mendahului apa yang akan terjadi di bulan November dan memberikan suatu keterangan yang mungkin tidak sesuai dengan apa yang kita bayangkan akan terjadi di bulan November. Pada waktunya nanti akan kita sampaikan," ujarnya.
Lebih lanjut, Faizasyah menyampaikan Menteri Luar negeri Retno Marsudi masih terus melakukan konsultasi dengan berbagai negara.
"Untuk itu, Ibu Menteri Luar Negeri melakukan berbagai proses konsultasi," imbuhnya.
Seperti diketahui, Indonesia akan menjadi tuan rumah G20 di Bali pada November tahun ini dan Kedutaan Besar Rusia telah mengisyaratkan rencana Presiden Vladimir Putin untuk hadir.
Banyak negara anggota G20 yang terdiri dari pemimpin ekonomi utama dunia telah meminta Indonesia untuk tidak mengundang Putin.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengatakan Rusia harus dikeluarkan dari G20. Tetapi ia mengatakan, jika Indonesia tidak setuju, Ukraina juga harus diundang ke KTT--opsi yang sedang dipertimbangkan Indonesia.
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, juga mendesak Indonesia menolak kehadiran Putin di sana, dengan mengatakan itu akan menjadi 'langkah yang terlalu jauh'.
(dek/tor)