Massa HMI Bekasi melakukan aksi di depan gedung DPRD. Massa menolak penundaan pemilu hingga meminta stabilisasi harga BBM.
Pantauan di lokasi, Senin (11/4/2022), di gedung DPRD Kota Bekasi, pendemo mulai memadati pintu masuk sejak pukul 14.20 WIB. Mulanya, para pendemo berorasi dengan tertib diawasi para petugas.
"Mengecam keras Presiden Joko Widodo untuk segera memecat Kepala Menteri yang terus berbicara mengenai penundaan Pemilu. Mengecam keras Presiden Joko Widodo untuk segera memecat dan menggantikan Direktur Utama PT Pertamina Persero, menaikkan harga BBM dengan tidak sewajarnya. Mengecam keras Presiden Joko Widodo untuk segera memecat dan menggantikan Kepala Menteri Keuangan karena tidak jelas dalam menaikkan PPN 11 persen," ujar salah satu orator.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, massa mulai memanas lantaran tidak diizinkan berorasi di dalam kawasan DPRD Kota Bekasi. Mereka mendorong pagar pintu masuk DPRD Bekasi.
![]() |
Aksi dorong-dorongan pagar ini berlangsung hingga pukul 15.00 WIB. Pagar pintu masuk kawasan DPRD Kota Bekasi pun roboh oleh massa.
Namun pagar yang sudah roboh tersebut kembali ditata oleh aparat gabungan TNI-Polri dan Satpol PP. Personel TNI-Polri ditambah di depan pagar.
Polisi menutup satu jalur di Jalan Chairil Anwar akibat ada aksi massa. Sistem contraflow diberlakukan untuk mengantisipasi kemacetan.
Pengendara dari arah Barat ke Timur masih bisa melaju di Jalan Chairil Anwar. Begitu pun arah sebaliknya. Hingga kini, pendemo masih memadati pintu masuk DPRD Kota Bekasi.
Sebelumnya, massa dari BEM se-Bekasi juga melakukan aksi di depan gedung DPRD. Usai menyampaikan tuntutan, massa BEM se-Bekasi membubarkan diri dengan tertib.