Saat Tak Ada Menu 'Gorengan' di Buka Bersama PDIP

Saat Tak Ada Menu 'Gorengan' di Buka Bersama PDIP

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Minggu, 10 Apr 2022 20:56 WIB
Menu Bukber PDIP Tanpa Takjil Gorengan (Firda-detikcom)
Foto: Menu Bukber PDIP (Firda-detikcom)
Jakarta -

PDI Perjuangan (PDIP) menggelar acara buka puasa bersama hari ini. Dari deretan menu buka puasa tidak terlihat adanya menu yang digoreng dengan minyak sawit di deretan takjil di sana.

Pantauan detikcom, Minggu (10/4/2022) acara buka puasa bersama dilakukan di Sekolah Partai PDIP, Jalan Lentengagung, Jakarta Selatan. Acara ini dihadiri pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP), anggota DPR RI dan anggota DPRD wilayah Jabodetabek.

Saat waktu berbuka, tampak sejumlah menu buka puasa yang disuguhkan ke para tamu. Terlihat menu yang disuguhkan yakni sayur sop, macaroni schotel, semur daging, dan gulai kepala kakap, serta kolak pisang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyebut pihaknya memang sedang menggemborkan penggunaan minyak kelapa ketimbang minyak sawit (CPO).

"Gorengannya pakai minyak kelapa," kata Hasto kepada wartawan, Minggu (10/4/2022).

ADVERTISEMENT

Hasto mengatakan dirinya mendapat hasil penelitian terkait kelebihan penggunaan minyak kelapa dibandingkan kelapa sawit dari Kepala BKKBN Hasto Wardoyo-yang juga merupakan seorang kader PDIP. Dia meyakini khalayak akan sejalan dengan dirinya.

"Kebetulan Pak Hasto Wardoyo (Kepala BKKBN) itu mengirim 2 penelitian ke saya bahwa minyak goreng dari kelapa itu jauh lebih baik dari minyak goreng CPO sehingga 2 penelitian itulah yang kami sebarkan," katanya.

Makanan saat acara PDIPMakanan saat acara PDIP Foto: Firda/detikcom

Diketahui hadir dalam acara itu Ketua DPP PDIP Puan Maharani. PDIP juga mengadakan ngaji bersama Emha Ainun Najib atau Cak Nun di Masjid At-Taufiq, Jakarta Selatan.

Megawati soal Minyak Goreng

Diketahui, sebelumnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebelumnya sempat menyinggung cara masak dengan mengukus sebagai penganti penggunaan minyak goreng. Pernyataan menanggapi soal fenomena antre minyak goreng.

Pernyataan Megawati sempat viral di media sosial, dia juga bertanya apakah ibu-ibu tiap hari menggoreng dan tidak ada cara lain, seperti merebus atau mengukus.

Untuk diketahui, potongan video Megawati yang viral itu berasal dari webinar yang diselenggarakan kemarin. Pernyataan Megawati ini kemudian ramai dibahas. Berikut pernyataan Megawati yang viral:

Lihat kenyataan di masyarakat. Sampai kalau sekarang kita lihat toh, hebohnya urusan beli minyak goreng. Saya tuh sampai ngelus dodo. Bukan urusan masalah ndak ada atau mahalnya minyak goreng. Saya tuh sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng sampai begitu rebutannya? Apa tidak ada cara untuk, apa itu namanya, merebus, lalu mengukus, atau seperti rujak. Apa nggak ada? Itu menu Indonesia loh. Apa, njelimet gitu.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat dikonfirmasi, Jumat (18/3), mengatakan agar melihat video Megawati secara utuh. Menurut Hasto, Megawati mengajak para ibu kreatif dalam memasak.

"Pernyataan Ibu Megawati saat webinar kemarin semestinya ditangkap substansinya secara utuh. Ibu Megawati ingin mendorong agar Ibu-ibu harus kreatif karena cara mengolah makanan itu tidak hanya digoreng tapi juga dikukus, direbus atau dibakar. Harus diingat Indonesia kaya akan kuliner Nusantara. Apalagi apalagi konteks webinar itu mengenai stunting yang penting untuk tumbuh kembangnya anak. Di mana gizi faktor penting dalam mencegah stunting dan Ibu itu sosok penting dalam keluarga. Jadi, perlu ditegaskan pesan Ibu Megawati itu jangan dipotong tapi didengar dan disimak secara utuh," kata Hasto kepada wartawan.

Megawati tegaskan tak larang masak dengan minyak goreng, simak halaman selanjutnya

Megawati Tegaskan Tak Larang Masak dengan Minyak

Dalam kesempatan berikutnya, Megawati membantah anggapan melarang masyarakat memasak dengan minyak goreng. Dalam acara 'Demo Memasak Tanpa Minyak Goreng' di Sekolah PDIP Lenteng Agung, Jaksel, Senin (28/3/2022), Megawati yang hadir secara virtual mengaku bingung terhadap para politikus yang selalu menjadikan sesuatu sebagai pro-kontra, termasuk isu minyak. Menurut Megawati, itu merugikan rakyat. Megawati menegaskan dirinya pro-wong cilik.

"Ketika saya dibilang seorang pemimpin yang katanya mengatakan untuk wong cilik tapi seperti tidak empati dalam persoalan minyak. Bukannya demikian, karena saya ingin menerangkan kembali bahwa makanan itu harus bermanfaat bagi siapa, bagi kita dan keturunan kita," kata Megawati.

Megawati mengaku hanya mengingatkan lagi cara memasak yang tak melulu mengandalkan minyak goreng. Megawati secara tegas menyebut dirinya tidak melarang memasak pakai minyak.

"Oleh sebab itulah saya mengintrodusir bahwa bukan berarti ndak boleh, nanti ada lagi yang bilang, 'Oh Bu Mega bilang ndak boleh memasak dengan minyak goreng.' No!" kata Megawati.

Halaman 2 dari 2
(dwia/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads