Terpisah, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki mewanti-wanti para pelajar agar tidak ikut demo 11 April besok. Hengki menilai orang tua perlu mengecek WA anaknya agar tak terprovokasi untuk ikut demo.
"Intinya untuk mengecek HP anaknya sendiri kan boleh, namanya orang tua harus mengecek HP supaya dia tidak ikut terprovokasi unjuk rasa dan lain-lain itu. Itulah imbauan kepada orang tua," kata Hengki kepada detikcom, Minggu (10/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kewajiban orang tua kita ingatkan untuk mengawasi anaknya jangan sampai dia ikut unjuk rasa karena belum saatnya, masih melanggar aturan itu kalo dia unjuk rasa anak-anak," sambungnya.
Hengki menjelaskan para SMP, SMA, maupun SMK dilarang mengikuti aksi unjuk rasa karena masih di bawah umur. Dia menekankan bahwa undang-undanglah yang mengatur demikian.
"Intinya, kalau namanya anak sekolah kan masih dilarang untuk unjuk rasa, masih di bawah umur, belum dewasa. Anak-anak kan dilarang di undang-undang," ujar Hengki.
Kepolisian Kota Bekasi juga sudah berkoordinasi dengan seluruh kepala sekolah di wilayah mereka untuk mengeluarkan larangan kepada siswa-siswinya mengikuti demo. Koordinasi dilakukan agar tak ada siswa-siswi SMP, SMA, dan SMK yang mengikuti demo.
"Kita kemarin adakan pertemuan dengan seluruh kepala sekolah itu untuk mengantisipasi supaya anak-anak yang belum dewasa jangan ikut-ikutan untuk melaksanakan aksi unjuk rasa," ujarnya.
(zak/zak)