Universitas Trisakti angkat bicara soal dugaan penganiayaan yang menimpa Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti, Fauzal Raisal Misri, saat menggelar demo di lingkungan kampus. Pihak Trisakti membenarkan adanya aksi penganiayaan yang menimpa korban.
"Sehubungan dengan berita yang viral perihal penendangan Fauzan Raisal Misri selaku Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti pada hari Kamis 7 April 2022 pukul 01.00 WIB, kami sudah melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan kedua belah pihak," kata Head of Public Relation Universitas Trisakti, Dewi Priandini, dalam keterangan yang diterima detikcom, Sabtu (9/4/2022).
Dewi mengatakan pihaknya juga sudah mengetahui pelaku penendangan kepada Fauzal. Dia menyebut pelaku bukan merupakan karyawan dari Universitas Trisakti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penendangan yang dialami Presiden Mahasiswa dilakukan oleh salah satu oknum dan status pelaku bukan karyawan Universitas Trisakti. Masalah tersebut sudah diselesaikan melalui jalur hukum dan saat ini proses hukum sedang berjalan," ujar Dewi.
Sebelumnya video viral yang dinarasikan pemukulan terhadap Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti viral di media sosial. Peristiwa itu disebut-sebut terjadi setelah protes yang dilakukan mahasiswa perihal komersialisasi kampus.
Peristiwa itu disebut terjadi pada Kamis (7/4/2022). Awalnya mahasiswa melakukan aksi penolakan komersialisasi lahan parkir di kampus.
"Tidak lama kemudian, massa aksi mendapatkan ancaman secara langsung dan juga terkhusus Presiden Mahasiswa Fauzan Raisal Misri mengalami kekerasan fisik, mengalami pemukulan, tendangan, hingga kepalanya dibenturkan. Hal ini dilakukan tepat di hadapan massa aksi dan otorita kampus. Kejadian tersebut tepat di depan kantor parkir USAKTI dan pihak otorita lainnya, tapi pihak otorita terkesan berpihak dan membiarkan hal itu terjadi," bunyi informasi di unggahan media sosial seperti dilihat, Jumat (8/4).
detikcom mengkonfirmasi peristiwa itu ke Polres Metro Jakarta Barat. Polisi membenarkan adanya laporan dari pihak mahasiswa Universitas Trisakti terkait tindakan penganiayaan tersebut.
"Laporan sedang kita tangani dan lidik (penyelidikan) terkait kasusnya. Kasus yang dilaporkan penganiayaan," kata Ady.
Menurut Ady, laporan dari pihak mahasiswa dilayangkan ke Polres Metro Jakarta Barat pada Kamis (7/4) malam. Laporan itu masih dipelajari penyidik.
Ady belum memerinci soal duduk perkara kasus itu hingga berujung penganiayaan. Dia menyebut persoalan itu berawal dari konflik internal kampus.
"Permasalahan internal pastinya," jelas Ady.
Dia menambahkan saat ini proses penyelidikan masih dilakukan. Motif penganiayaan kepada pelapor tengah diusut.
"Sedang kita dalami motifnya. Kasusnya dalam proses penyelidikan," ujar Ady.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya;
Saksikan juga 'Ancang-ancang Polisi Bubarkan Aksi 11 April Jika Tak Berizin':
Kronologi Pemukulan Presma Trisakti
Presma Trisakti melalui Insta Story akun Instagram @kepresmausakti menyampaikan kronologi kejadian tersebut. Dugaan penganiayaan terhadap Presma Trisakti Fauzal Raisal Misri terjadi saat ia menyiapkan massa aksi. Namun pihak mahasiswa didatangi oleh kepala otorita yang menanyakan soal rencana aksi.
"Pukul 19.30 Presiden Fauzal Raisal Misri dan Wakil Presiden Niha Nihaya didatangi kepala otorita dan anggotanya di ruangan kepresma terkait konsolidasi mengenai parkir," bunyi keterangan di unggahan akun media sosial Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti, seperti dilihat, Jumat (8/4/2022).
Pukul 22.00 WIB Presiden Mahasiswa Fauzan Raisal Misri dan massa aksi mempersiapkan segala bahan-bahan untuk penutupan alat parkir. Tiga jam berselang aksi penutupan mesin parkir mulai dilakukan
"01.00 WIB mahasiswa memulai aksi penutupan segel terhadap mesin-mesin parkiran berbayar," katanya.
Berikut pernyataan lengkap Kepresma Universitas Trisakti yang dilihat dari akun Instagramnya:
Kronologi pemukulan terhadap Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti yang dilakukan di lingkungan kampus versi Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti:
Pukul 19.30: Presiden Fauzal Raisal Misri dan wakil presiden Niha Nihaya didatangi kepala otorita dan anggotanya di ruangan kepresma terkait konsolidasi mengenai parkir.
Pukul 22.00: Presiden Mahasiswa Fauzan Raisal Misri dan kawan-kawan mempersiapkan segala bahan-bahan yang diperluka untuk aksi damai dalam penutupan/penyegelan alat parkir yang ditemani oleh beberapa mahasiswa hukum
Pukul 01.00: Mahasiswa memulai aksi penutupan (segel) terhadap mesin-mesin parkiran berbayar.
Pukul 01.30: Mahasiswa didatangi oleh beberapa oknum dari pihak parkir USAKTI bersama pihak otorita, lalu diarahkan ke depan parkir USAKTI untuk diminta kejelasan aksinya dan Presiden Mahasiswa Trisakti mendapatkan ancaman secara langsung dan juga kekerasan fisik," tulis keterangan itu. Mengalami pemukulan, tendangan, hingga kepalanya dibenturkan dan hal ini dilakukan tepat di hadapan massa aksi dan otorita kampus. Kejadian tersebut tepat di depan kantor parkir USAKTI dan pihak otorita lainnya tapi pihak otorita terkesan berpihak dan membiarkan hal itu terjadi. Oknum yang melakukan pemukulan tersebut bahkan sempat mengeluarkan senjata tajam berupa kapan di hadapan mahasiswa. Beberapa mahasiswa dibentak dan dipermalukan secara verbal
Pukul 02.00: Presiden Mahasiswa ditahan di dalam kampus tepatnya di ruang otorita bersama pihak otorita.