Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau RK mengatakan metode survei yang menempatkan Depok kota paling intoleran perlu diklarifikasi. Setara Institute, yang membuat survei, merespons pernyataan RK tersebut.
"Kalau Ridwan Kamil punya waktu dan bersedia mengundang Setara, kita bisa berdialog dan tukar gagasan," kata Wakil Ketua Badan Pengurus Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos, kepada wartawan, Jumat (8/4/2022).
Dia mengatakan metode survei sudah dipaparkan dalam laporan. Dia menyarankan Ridwan Kamil membaca hasil survei secara menyeluruh.
"Mungkin ada baiknya RK membaca laporan utuh penelitian Setara, karena di situ dijelaskan bagaimana metodologi, indikator, dan penilaian yang digunakan," ucapnya.
Survei yang dilakukan Setara dalam penyusunan Indeks Kota Toleran 2021 memakai tiga teknik. Teknik tersebut adalah triangulasi sumber, hasil self assessment pemerintah-pemerintah kota melalui kuesioner yang disebarkan, dan experts meeting series atau pertemuan serial para ahli untuk mengkonfirmasi data sementara hasil penilaian.
"Dan juga sebetulnya ada kunjungan lapangan untuk wawancara dengan sejumlah narasumber," paparnya.
Untuk kuesioner yang dilakukan, lanjut Bonar, dikirim ke pemerintah daerah sebagai bentuk self assessment. Ada sekitar 70 persen kuesioner yang sudah diisi dan dikembalikan ke pihak Setara pada 2021.
"Kuesioner itu terlebih dahulu mendapat masukan dari Litbang Kemendagri. Kuesioner yang sudah kembali dan diisi untuk tahun 2021 ada sekitar 70 persen," ucapnya.
Sebelumnya, Ridwan Kamil meminta metode hasil survei Kota Toleran untuk diklarifikasi. Hal ini menindaklanjuti Kota Depok yang ditempatkan pada posisi paling akhir.
"Saya nggak melihat itu (intoleran) dalam pandangan saya. Mungkin metode surveinya perlu diklarifikasi," papar Ridwan Kamil saat meresmikan Pasar Jabar Juara di Sawangan, Depok, Jumat (8/4).
Berdasarkan pandangannya, masyarakat di Depok hidup rukun dan baik-baik saja. Dia meminta warga tak berpedoman pada hasil tersebut untuk menggeneralisasi.
"Dalam pandangan saya, orang Depok baik-baik, sangat toleran. Saya doakan tentunya di mana pun, khususnya di Jawa Barat. Realitasnya di lapangan adalah masyarakat sangat toleran," ucapnya.
Ridwan juga mengingatkan masyarakat tak cepat mengambil kesimpulan dari suatu survei. Dia pun menilai survei yang dilakukan Setara Institute terlalu dini.
"Yang terberitakan tentunya situasional ya dan tidak harus mencerminkan kesimpulan. Karena kesimpulan itu, menurut saya, terlalu prematur, saya kira begitu," ucap RK.
Simak juga 'Pemkot Depok Wajibkan Tempat Makan Pasang Tirai Penutup Selama Ramadan':
(haf/haf)