Pembeli Lain Konten Dea OnlyFans dalam Bidikan Polisi

Pembeli Lain Konten Dea OnlyFans dalam Bidikan Polisi

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 09 Apr 2022 07:31 WIB
Dea OnlyFans
Dea 'OnlyFans' (Dok. Instagram @gresaidss)
Jakarta -

Polda Metro Jaya masih mengembangkan penyidikan terkait kasus pornografi Dea OnlyFans. Setelah memeriksa Marshel Widianto, polisi kini mulai membidik beberapa pembeli konten porno Dea OnlyFans.

Polisi mencari tahu siapa pembeli konten sebagai upaya untuk menelusuri apakah si pembeli tersebut menyebarkan kembali konten porno tersebut. Polisi mengingatkan ancaman pidana apabila pembeli tersebut menyebar ulang konten pornografi tersebut.

Pembeli Konten Dea OnlyFans Akan Diperiksa

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan mengatakan pihaknya telah menyita akun Google Drive milik Dea OnlyFans. Pihaknya juga telah mengetahui beberapa nama pembeli dan akan melakukan pemanggilan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini sedang didalami oleh penyidik. Kan akun Google Drive-nya sudah disita oleh penyidik sehingga nanti akan ketahuan siapa saja yang pernah membeli video-video ataupun gambar-gambar yang bersifat pornografi dari Saudari Dea. Nanti akan diambil keterangan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (8/4/2022).


Hasil Pemeriksaan Marshel Widianto

Sementara itu, Zulpan menyampaikan hasil pemeriksaan terhadap Marshel Widianto pada Kamis (7/4) lalu. Dalam pemeriksaan tersebut, penyidik menanyakan tujuan Marshel Widianto membeli Google Drive berisi konten porno Dea OnlyFans.

ADVERTISEMENT

"Dalam pemeriksaan juga disampaikan kepentingan pembelian itu untuk kepentingan pribadi. Jadi tidak dipublikasikan lagi kepada pihak lain atau media sosial," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan kepada wartawan, Kamis (7/4/2022).

Setelah pemeriksaan selama hampir 4 jam, status Marshel Widianto masih saksi. Tapi, polisi tidak menutup kemungkinan memeriksa Marshel Widianto kembali.

"Penyidik sampai hari ini masih menetapkan status Marshel sebagai saksi. Kemungkinan apabila dibutuhkan untuk kebutuhan kelengkapan berkas perkara kasus ini akan kita panggil lagi," terang Zulpan.


Baca di halaman selanjutnya: penjelasan Marshel Widianto terkait pemeriksaan polisi.

Simak Video 'Sederet Pengakuan Marshel Widianto soal Beli Video Dea OnlyFans':

[Gambas:Video 20detik]




Marshel Widianto: Tak Semua yang Dipanggil Pasti Tersangka


Komika Marshel Widianto diperiksa sebagai saksi kasus porno Dea OnlyFans. Marshel Widianto kemudian memberikan penjelasan kepada publik terkait pemeriksaan terhadap dirinya.

Sembari berseloroh, Marshel Widianto membuka klarifikasinya lewat Instagram. Sambil berseloroh, Marshel memperkenalkan diri sebagai Marshel 'Google Drive' Widianto.

"Kalo elu nanya, Gw akan di tahan atau tidak, Tidak teman2 πŸ˜πŸ™ karena tidak semua yang di panggil itu pasti Tersangka, Ada juga yang tersanjungπŸ˜πŸ™," demikian tulisan Marshel Widianto di akun Instagram, seperti dilihat, Jumat (8/4/2022).

Marshel menambahkan bahwa dirinya hanya dimintai keterangan sebagai saksi. Marshel Widianto memastikan penyidikan berjalan dengan baik.

"Jadii kemarin aku hanya di jadikan Saksi dan semua nya juga Baikk dari Penyidik sampai Wartawan dan juga Kamu," tulis Marshel lagi.


Marshel Ngaku Diperlakukan Baik oleh Polisi

Dalam tayangan video di Instagram, Marshel Widianto menyampaikan terima kasih atas dukungan teman-temannya. Tak hanya teman-teman, polisi, kata Marshel, juga memperlakukannya dengan baik.

"Gue jujur bingung kok semesta baik banget ke gua. Bahkan kemarin waktu gua ke kantor polisi, Pak Direktur, Pak Wadir, Pak Kasubdit, Pak Kanit dari Siber Krimsus baik banget. Gue diperlakukan dengan baik banget, tidak ada yang sudutkan gua, bahkan kita selow ngobrolnya, ketawa-ketawa," katanya.

Marshel mengatakan perbuatannya itu tidak dapat dibenarkan dan tidak untuk ditiru. Marshel Widianto lalu menjelaskan mengapa dirinya dipanggil polisi.

"Memang karena beliau (Dea OnlyFans) yang memiliki video menyebutkan nama saya, sehingga akhirnya prosedur harus dijalankan, karena kalau tidak dijalankan akan ada kejanggalan. Kalau gue tidak kooperatif, kemarin wahh... gue akan tidak tahu akan jadi seperti apa," tuturnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads