Sebuah warteg di Tambora, Jakarta Barat (Jakbar), meledak pada Rabu (6/4/2022) malam. Lima orang mengalami luka bakar dalam insiden ini.
Ledakan itu diduga terjadi akibat selang tabung gas bocor. Ledakan timbul akibat gas yang bocor itu terkena percikan.
Berikut ini 7 fakta mengenai ledakan warteg di Tambora, seperti dirangkum detikcom, Kamis (7/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Tabung Gas 3 Kg Meledak
Insiden ledakan terjadi di sebuah warteg di Tambora. Ledakan yang berasal dari tabung gas itu mengakibatkan lima orang mengalami luka bakar.
"Telah terjadi tabung gas 3 kilogram meledak pada pukul 23.30 WIB tadi malam," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan saat dimintai konfirmasi, Kamis (7/4).
2. Saksi yang Melintas Ikut Terkena Api
Ledakan yang disertai munculnya api menyambar keluar hingga pintu warteg terlepas. Zulpan mengatakan saksi yang ada di luar ikut kena ledakan.
"Berdasarkan keterangan saksi, tiba-tiba ada ledakan dari dalam warteg disertai api hingga pintu warteg terlepas," ujar Zulpan.
Zulpan menjelaskan, saat itu korban bernama Tri Hanarto berboncengan dengan kekasihnya, Rini Wijayanti, melintas di depan warteg.
"Menurut saksi Tri Hanarto, saat dia melintas di depan warteg tersebut, tiba-tiba terjadi ledakan di warteg," kata Zulpan.
Ledakan tersebut disertai munculnya api. Ledakan itu mengakibatkan pintu warteg terlepas.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Api dari dalam warteg menyambar saksi Tri dan Rini yang sedang naik motor ini," jelasnya.
Seorang saksi bernama Radi yang sedang berada di depan warteg juga terkena sambaran api dari ledakan tabung gas tersebut. Total lima orang, termasuk pemilik dan karyawan warteg, mengalami luka bakar akibat ledakan tabung gas tersebut.
3. Selang Tabung Gas Bocor
Petugas menyebut tabung gas meledak diduga akibat selang tabung gas bocor. Kebocoran itu yang memicu ledakan di warteg.
"Diduga karena kebocoran pada selang tabung gas," kata Kasi Ops Damkar Jakbar Sjukri Bahanan kepada wartawan, Kamis (7/4).
Sjukri mengatakan api akibat ledakan tabung gas itu bisa dipadamkan warga sebelum petugas tiba. Dia menambahkan, petugas hanya mengambil data-data.
"Sudah dipadamkan oleh warga, petugas hanya mengambil data-data," sebutnya.
Sjukri melanjutkan, api bisa dipadamkan warga dalam waktu sekitar 10 menit. Sementara itu, kerugian diperkirakan Rp 5 juta.
"Taksiran kerugian Rp 5 juta," jelasnya.
4. Pemilik Warteg Sedang Siapkan Sahur
Salah seorang warga sekitar, Supratman (67), mengatakan kebakaran terjadi saat warteg sudah tutup. Menurutnya, pemilik sedang menyiapkan masakan untuk sahur.
Supratman mengatakan sedang berada di pos ronda saat ledakan terdengar. Dia mengaku langsung mendatangi sumber ledakan untuk mengecek apa yang terjadi.
"Saya lagi giat di pos, tahunya dari sana meledak, terus saya merapat. Kayak petasan, kalau gas kan gitu, 'dus' kayak petasan disundut begitu," kata Supratman di Tambora, Kamis (7/4).
Dia mengatakan api sudah menyambar keluar saat dia tiba di warteg itu. Dia juga melihat pintu warteg sudah rusak.
5. Korban Lari dalam Kondisi Terbakar
Supratman mengungkapkan, ada salah satu korban bernama Isnan yang sempat keluar meminta tolong dengan kondisi sarung terbakar.
"Begitu saya sampai sini, korban (Isnan) keluar telanjang pakai sarung, 'tolongin, tolongin, dong'. Jadi 90 persen terbakarnya. Dia masih pakai sarung sebenarnya, tapi sarungnya kebakar gitu," jelasnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Ledakan diduga terjadi saat pemilik warteg tengah mengganti gas yang kosong. Gas diduga bocor dan memenuhi ruangan. Saat pemilik menyalakan pemantik api, kemudian api menyambar dan terdengar ledakan.
"Jadi gasnya abis, dia ganti gas lah. Gasnya itu bocor, terus terkumpul di ruangan itu. Dia nyalain pemantik api dan akhirnya meledak," kata dia.
Supratman mengatakan ada dua orang korban lainnya di dalam warteg, yakni Nurcholis, yang merupakan karyawan warteg dan Radi yang merupakan sopir bajaj.
"Duanya pegawai warteg. Dua itu korban benar, yang satu 95 persen yang satu 60 persen kebakarnya. Satu lagi sopir bajaj yang lagi tidur di sini terus kejatuhan, nggak tahu apa, katanya 16 jahitan," kata dia.
6. Penjelasan Damkar
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) DKI Jakarta menjelaskan soal ledakan yang mengakibatkan warteg di Tambora terbakar. Ledakan itu berasal dari bocornya selang kompor gas yang terkena api hingga memicu ledakan.
"Selama Damkar melakukan pemeriksaan pascakebakaran, belum ditemukan ada tabung gas yang meledak. Adanya hanya gas yang mengendap dan terkena sumber api atau percikan, lalu terjadi ledakan," demikian keterangan dari Dinas PKP atau Damkar DKI Jakarta, Kamis (7/4).
Damkar menekankan ledakan berasal dari gas yang mengendap akibat selang bocor kompor gas. Dia mengatakan tabung gas 3 kilogram di warteg tersebut tidak meledak atau hancur.
"Setiap kebakaran akibat gas itu setelah dicek (tabung) gas dalam kondisi utuh, hanya gosong saja. Kalau pengertian dari tabung gas meledak, artinya tabung gas berkeping-keping," katanya.
7. Identitas Korban
Ada beberapa orang di dalam warteg tersebut saat insiden terjadi. Kejadian itu juga mengakibatkan pemilik dan karyawan warteg serta seorang saksi mengalami luka bakar.
Berikut ini data kelima korban luka bakar tersebut:
1). Ahmad Nur Isnan (luka bakar seluruh tubuh)
2). Nurcholis (luka bakar seluruh tubuh)
3). Radi (luka bakar kepala)
4). Tri Hanarto (luka bakar wajah)
5). Rini Wijayanti (luka bakar pada kaki kiri, tangan kiri, dan wajah)