Pimpinan Pusat Muhammadiyah prihatin terhadap perobohan masjid di Dusun Kowang, Sragen, Jawa Tengah, usai diberi janji palsu oleh pihak donatur. Muhammadiyah meminta agar Kanwil Kemenag dan Pemda Sragen turun tangan mengatasi kasus ini.
"Kalau kasus itu saya kira dibicarakanlah dengan Kemenag setempat dan Bupati setempat atau pemerintah setempat gimana baiknya. Masak masjid dibiarkan tidak dibangun, di samping swadaya masyarakat, juga mungkin pemerintah daerah memperhatikan, ada dana untuk pembangunan masjid," kata Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad kepada wartawan, Senin (4/4/2022).
Dadang berharap masalah pembangunan masjid di Sragen ini segara diselesaikan. Sehingga warga setempat dapat kembali beribadah di masjid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Warga kan tidak punya tempat ibadah sekarang kan kasihan padahal Ramadan kan sekarang. Ya kalau tidak ada masjid ya di mana aja (salat), cuma memang kita ikut prihatin ya," katanya.
"Saat sekarang Ramadan seharusnya orang pada pergi ke masjid, masjidnya tidak ada. Ya kira sebaiknya dimulai saja cari orang yang mau menderma sedikit demi sedikit itu, biar nggak lama," tambah dia.
Lebih lanjut, Dadang mengingatkan agar warga tidak terlalu mengandalkan donatur dari luar daerahnya untuk membangun masjid. Menurutnya, pembangunan masjid dilakukan berdasarkan kemampuan warga sekitar.
"Saya kira memang kita harus... Itu masjid itu kan sebaiknya tidak mengandalkan orang luar ya, harus berdasarkan kemampuan sekitar. Orang luar nanti yang menyumbang, itu ya mereka kan ikut menyumbang," sebut Dadang.
Lihat juga Video: Menengok Agungnya Masjid Kakbah di Makassar
Masjid di Sragen Dirobohkan
Warga Dusun Kowang di Ngargotirto, Sumberlawang, Sragen, Jateng, ramai-ramai merobohkan masjid kampung karena ditawari pembangunan ulang senilai Rp 1,3 miliar. Namun tawaran tersebut tak jelas kabarnya hingga saat ini.
Dilansir dari detikJateng, Senin (4/4), warga kampung sepakat merobohkan masjid pada Februari 2022. Sebelum merobohkan masjid, ada orang yang mengaku sebagai orang dekat 'dermawan' meminta masjid kampung dirobohkan saja dan diganti dengan bangunan baru, yang seluruh biayanya akan ditanggung.
Orang itu menyebut 'sang dermawan' menjanjikan pembangunan ulang masjid Rp 1,3 miliar. Namun, setelah masjid dirobohkan, uang pembangunan ulang itu tak pernah datang. Sosok yang mengaku sebagai orang dekat ini pun hanya bisa memberikan uang Rp 10 juta.