Menyiasati Lingkungan

Kontemplasi Qalbu (39)

Menyiasati Lingkungan

Nasaruddin Umar - detikNews
Selasa, 05 Apr 2022 05:30 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Kita sering mendengarkan istilah: "Nikmati apa adanya dirimu" atau "terimalah apa adanya dirimu". Ini mudah diucapkan tetapi sulit dilaksanakan. Diperlukan ada 'suasana antara' yang bisa mengantarkan kita ke arah kemudahan hidup. Selain sudah dijelaskan di dalam artikel terdahulu (Menjadi Orang Arif) juga kita perlu menyiasati beberapa kondisi tertentu yang mungkin bukan biasa bagi diri kita.

Sebagai contoh, mungkin selama ini jam tidur rutin kita sudah ditetapkan, tiba-tiba dunia kerja kita berubah sehingga menabrak kebiasaan jam-jam kita. Contoh lain mungkin selama ini kita bisa bekerja di tempat yang lebih tenang tiba-tiba kita dipindahkan ke wilayah kerja yang bising. Contoh-contih ini bisa menimbulkan masalah bagi diri kita.

Kondisi dan lingkungan seperti ini perlu segera dicarikan jalan keluarnya. Adabtasi lingkungan perlu segera diambil. Tuhan telah menganugrahan ke dalam diri kita suatu kekuatan adabtasi yang luar biasa, meskipun memang membutuhkan beberapa waktu lamanya. Yang paling penting di sini kita jangan langsung menolak atau meproteksi diri lebih dini untuk beradabtasi dengan lingkungan baru. Semakin terbiasa kita beradabtasi semakin mudah kita menerima perubahan. Semakin mudah kita menerima perubahan pertanda hidup kita sudah supel. Mungkin inilah sebabnya mengapa Allah swt di dalam Al-Qur'an memerintahkan kita untuk banyak berjalan di muka bumi ini: Fasiru fil ardhi (Banyaklah berjalan di muka bumi ini!). Di antara hikmahnya kita perlu membiasakan diri kita untuk menerima kondisi lain daripada kondisi rutin kita. Tujuannya tidak lain adalah untuk kemudahan hidup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Di samping itu, tentu kita juga dituntut pembiasaan hidup baru, melakukan penyesuaian diri dengan kondisi terakhir hidup kita. Di mana pun, kapan pun, dan dalam kondisi apa pun, kita diminta untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, bukannya kita mengharuskan lingkungan itu takluk kepada diri kita. Nasehat para arifin di dalam menghadapi perubahan lingkungan antara lain lakukanlah tadabbur alam secara berkala, buatlah kebiasaan jadwal tidur baru, sesekali mengistirahatkan diri kita dari kebisingan lalu kita tafakkur, relaksasi, atau bermeditasi sejenak di sela-sela tugas.

Buatlah dekorasi spiritual di sekitanya, misalnya memasang kalimat-kalimat motivasi dari kitab suci atau dari sang motivator, memasang foto keluarga yang menanti hasil keringat kita, kalau perlu musik-musik ringan disetel di dalam computer kita. Di samping tumpukan map, atau peralatan kesibukan kerja kita ada benda-benda spiritual mengingatkan dan menyadarkan kita, seperti ada mushaf Al-Qur'an dan tasbih di laci, dan sajadah khusus yang kita persiapkan dari rumah yang warna dan aromanya berbeda dengan yang ada di mushallah.

ADVERTISEMENT


Bersahabatlah dengan perabotan dan peralatan kerjanya, perlakukanlah mereka bagaikan makhluk hidup. Rasulullah Saw mencontohkan, piring-gelasnya dikasi nama, sisir dan cerminnya diberi nama, kuda dan pedangnya diberi gelar, dan pakaiannya pun diberi nama. Bahkan dalam satu riwayat Nabi bercakap-cakap atau direspon oleh dinding atau tembok di sekitarnya. Karena sesungguhnya di dalam Al-Qur'an tidak ada benda mati. "Semuanya bertasbih apa yang ada di langit dan di bumi"..."Hanya kalian yang tidak memahami bahasa tasbih mereka". Ini dibuktikan oleh Dr Isari Imoto bahwa air yang diperdengarkan doa akan mengubah cristal air itu menjadi lebih indah dab berkhasiat. Inilah hikmahnya Nabi meminta kita membaca basmalah sebelum makan, minum, atau memulai pekerjaan.

Prof. Nasaruddin Umar

Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. (Terimakasih - Redaksi)

(lus/lus)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads