Pesantren Raudlatul Hasanah di Medan menggelar tadarus Al-Qur'an untuk mengisi kegiatan di bulan Ramadan. Ada ribuan santri yang ikut bertadarus.
Direktur Pesantren Raudlatul Hasanah Medan, Solihin Adin, mengatakan tadarus bersama-sama ini sudah dilakukan lebih dari 20 tahun. Tadarusan ini sempat setop digelar selama dua tahun karena pandemi virus Corona (COVID-19).
"Kemarin karena pandemi itu, di awal-awal, sempat dihentikan. Sekarang dimulai lagi," tutur Solihin kepada wartawan, Senin (4/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adin mengatakan pelaksanaan tadarus ini dilakukan usai santri melaksanakan salat Zuhur. Tadarus dilakukan dengan berkelompok di musala milik pesantren.
"Dari kelompok itu, ada satu orang yang lebih senior untuk menjadi pembimbingnya," tuturnya.
Solihin mengatakan pihaknya akan memberikan hadiah kepada santri yang paling banyak khatam Al-Qur'an di bulan Ramadan ini. Namun dia tidak menjelaskan bentuk hadiah seperti apa yang akan diberikan.
"Khatam Al-Qur'an berapa kali. Nanti dilaporkan sama pembimbingnya. Khatam ini bukan hanya saat tadarus di salat Zuhur ini, termasuk dia yang tadarus seusai salat lainnya meski saat itu dia tadarusnya sendiri," ucapnya.
Di pesantren ini juga dilakukan ibadah bulan Ramadan lainnya seperti salat Tarawih. Para santri akan melaksanakan hal itu secara berjemaah hingga nanti menjelang hari raya Idul Fitri.
"Ini ada pembelajaran seperti biasa. Nanti H-7 Lebaran baru mulai libur," sebut Solihin.
Solihin juga menjelaskan terkait aturan yang ada di dalam pesantren. Kata Solihin, santri yang ada di pesantren ini diwajibkan menggunakan bahasa Arab ataupun bahasa Inggris.
"Ada yang mengawasi, jika ketahuan menggunakan bahasa lain akan dikenakan sanksi," jelasnya.
(afb/jbr)