Jakarta -
Politikus senior Amien Rais kembali muncul mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (LBP). Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai Amien rais sedang gatal dengan isu penundaan Pemilu 2024.
"Sepertinya Amien gatal dengan kondisi politik belakangan yang dipenuhi isu penundaan pemilu dan wacana 3 periode presiden. Padahal banyak isu rakyat yang jauh lebih penting seperti mahalnya minyak goreng, kelangkaan solar, kemiskinan, dan lainnya," kata Adi kepada wartawan, Minggu (3/4/2022).
Menurut Adi, bukan hanya Amien Rais yang gatal dengan tingkah elit yang mengusulkan penundaan Pemilu 2024, tetapi juga anak kecil. Dia menyebut Penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden tidak ada kaitannya dengan rakyat sebab tak bikin rakyat kenyang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangankan Amien Rais, anak kecil saja marah lihat tingkah polah elit yang tak peduli rakyat. Malah asyik dan sibuk kampanye penundaan Pemilu dan Pemilu 3 periode yang tak ada kaitannya dengan rakyat. Pemilu ditunda atau 3 periode presiden tak bikin rakyat kenyang, tak bikin rakyat dapat kerjaan, dan lainnya," ujarnya.
Lebih lanjut Adi menilai Amien Rais memang seperti ditakdirkan masuk dalam golongan oposisi. Sebab siapapun rezim yang berkuasa selalu dikritisi.
"DNA Amien Rais memang oposan. Ditakdirkan jadi tukang melawan kekuasaan. Tak kenal usia dan waktu, Amien selalu keras. Selalu lantang ke rezim siapapun presidennya. Terutama terkait dengan isu mengawal reformasi dan demokrasi Amien pasti menyalak. Tak heran Amien Tiba-tiba muncul serang Jokowi dan LBP sekaligus," imbuhnya.
Simak juga video 'Amien Rais: Duet Jokowi-Luhut Harus Berakhir Oktober 2024!':
[Gambas:Video 20detik]
Baca berita selengkapnya di halaman berikut
Seperti diketahui, Amien Rais terlihat kembali 'menghiasi' jagat perpolitikan Tanah Air. Kemunculan mengejutkan Amien Rais disertai kritikan yang tertuju kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Bahasa kritikan Amien Rais juga berbeda dengan bahasa kritikan yang belakangan ini muncul. Ketua Majelis Syuro Partai Ummat itu menyebut Jokowi dan Luhut rezim yang paranoid hingga ugal-ugalan.
Kritikan itu disampaikan Amien Rais melalui video yang diunggah di akun YouTube Amien Rais Official dengan judul 'DUET JOKOWI LUHUT TIDAK KITA PERLUKAN LAGI'. Video itu diposting pada Sabtu (2/4/2022).
"Daripada saya bicara dalam rangka membayangkan oknum tertentu, lebih baik saya landing saja realitas politik kita sekarang ini duet Jokowi-Luhut yang saat ini menjadi simbol dan substansi rezim yang berkuasa saat ini bahwa sesungguhnya harus berakhir pada Oktober 2024," kata Amien.
"Jadi, selain itu, tidak boleh lagi dua oknum ini lantas menggerakkan berbagai cara, tekad ala Orde Baru itu, kita masih terngiang-ngiang rakyat kita dibodohi, tapi kadang ditekan, diancam untuk mengegolkan tujuan politik yang sesungguhnya jahat, political crime," imbuhnya.
Rezim Mabuk Kekuasaan dan Ugal-ugalan
Amien Rais melihat Jokowi-Luhut mabuk kekuasaan. Dia juga menyebut Jokowi-Luhut adalah contoh pemimpin yang tidak tahu kapan harus mundur.
Padahal, sebut dia, UUD 1945 mengamanatkan bahwa masa jabatan presiden maksimal 2 periode. Kini, Amien Rais mengatakan Jokowi-Luhut berupaya untuk memperpanjang kekuasaan dengan cara yang dia sebut ugal-ugalan, yakni amandemen UUD 1945.
"Saudara sekalian, saya lihat sandiwara politik yang dipertontonkan oleh duet Jokowi-Luhut itu makin lama makin menggila, makin ugal-ugalan. Jadi tidak bisa lain kesimpulan saya bahwa memang saudara saya Jokowi ini itu, selain tidak kompeten sebagai pemimpin yang saya tulis dalam risalah kebangsaan saya, tapi juga tidak tahu kapan dia harus mundur," ujarnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini