Kesedihan Kak Ros Saat Tak Ada Uang untuk Hidupi Ibu dan 2 Anaknya

Kesedihan Kak Ros Saat Tak Ada Uang untuk Hidupi Ibu dan 2 Anaknya

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 03 Apr 2022 19:23 WIB
Jakarta -

Di pelosok Cianjur tepatnya di Kampung Legokhuni, Desa Sukabungah, Kecamatan Campakamulya terbaring lemah Mak Umih. Sesekali nenek ini melenguh menahan sakit di pinggang hingga kakinya karena penyakit osteoporosis.

Anaknya, Kak Ros, pun siaga di samping Mak Umih memijatinya dengan telaten sampai ibunya tenang dan terlelap. Kendati demikian, masih ada segudang pekerjaan lainnya menunggu Kak Ros.

Kak RosRumah Kak Ros Foto: berbuatbaik.id

Dia yang menjadi kepala keluarga bagi ibu dan 2 anaknya harus bekerja banting tulang membuka warung sampai menjadi perajin anyaman bambu. Hasilnya tak seberapa hanya dihargai Rp 2.500 per buah. Dalam sehari, Kak Ros hanya sanggup memproduksi 2 buah kerajinan anyaman sehingga hasilnya cuma Rp 5.000 per hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau gak ada uang, gak ada beras, suka sedih, gimana gitu, dapat dari mana gitu, kadang ngutang ke kakak. Kalau gak punya gimana, gak bisa gitu," kata Kak Ros sedih kepada tim berbuatbaik.id CTARSA Foundation.

Kak RosKak Ros dan sang ibu Foto: berbuatbaik.id

Tak heran dengan penghasilan seperti ini, Kak Ros sering berhutang di warung untuk membeli kebutuhan hidup. Bahkan jika benar-benar kesulitan, keluarganya hanya makan nasi berlauk sepotong tahu.

ADVERTISEMENT

Walaupun serba kekurangan, selalu ada senyum yang dihadirkan di dalam rumah berdinding bilik bambu itu. Anak bungsunya, Naila, yang berusia 5 tahun ini menghadirkan kehangatan di tengah keluarga meski ayahnya tak lagi ada karena bercerai.

Naila juga selalu semangat sekolah PAUD, padahal untuk ke sekolahnya perlu jalan kaki selama setengah jam. Namun Naila selalu menikmati hari-harinya dengan cerita tanpa tahu betapa berat ekonomi keluarganya.

"Pengen Naila sekolah lanjut. Pengen pesantren. Pengen membahagiakan ibu, pengen punya rumah," harap Kak Ros.

Kak RosKak Ros dan anaknya Foto: berbuatbaik.id

Sehabis berbuka puasa bersama walau hanya lauk sederhana, Mak Umih memanjatkan doa yang panjang untuk keluarganya. Dia masa tuanya, dia berharap nasib keluarganya berubah dan orang-orang yang disayanginya tak lagi merana.

"Mau cepet sembuh. Bisa jalan lagi, bisa ke kamar mandi sendiri, bisa salat. Tapi belum dikasih, masih dikasih sakit. Gak tau sampai kapan, mau cepat bisa jalan lagi," ucap Mak Umih pelan.

Kak RosMak Umih Foto: berbuatbaik.id

Asa Mak Umih dan Kak Ros tentu dapat terwujud lebih mudah melalui tangan-tangan baik para Sahabat Baik. Wujudkan keluarga pejuang ini mendapatkan hidup lebih layak dengan Donasi sekarang juga lewat berbuatbaik.id CTARSA Foundation.

Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan. Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang diikuti, berikut update terkininya.

Jika berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.

Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!

(imk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads