Seorang pedofil asal Inggris yang menargetkan dan melecehkan 200 balita dan anak-anak di Malaysia. Tak cuma itu, ia juga membagikan foto-foto terkait aksi biadabnya itu di dark web.
Dilansir The Guardian, Richard Huckle, seorang fotografer dari Kent, Inggris menerima 22 hukuman seumur hidup setelah mengakui 71 kejahatan luar biasa terhadap anak-anak berusia antara enam bulan dan 12 tahun dari 2006 hingga 2014.
Modus Huckle
Modus yang dipakai Huckle untuk melancarkan aksinya ialah dengan menyamar sebagai guru bahasa Inggris dan dermawan di komunitas Kristen miskin di Kuala Lumpur. Beberapa dari 23 anak yang diidentifikasi dalam dakwaan dilecehkan selama bertahun-tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Huckle awalnya menghadapi 91 dakwaan. Namun penyelidik yakin jumlah korbannya jauh lebih tinggi, setelah menemukan buku besar dan kartu skor di komputernya, yang berisi nilai yang ditulis Huckle untuk berbagai jenis pelecehan terhadap 191 anak perempuan dan laki-laki.
![]() |
Aksi bejatnya itu bahkan sudah ia lakukan sejak berusia 19 tahun dan pada tahun jeda mengajar di Asia Tenggara. Dia berusia 30 tahun ketika dia dipenjara pada 2016.
Simak juga 'Penyelidikan Pelecehan Seksual di Gereja Prancis Ungkap Fakta Mengejutkan':
Ditangkap
Penangkapannya terjadi setelah penyelidik Australia melacak aktivitas pedofil lain yang menjalankan situs pelecehan anak di dark web. Mereka melihat Huckle adalah pengguna situs web yang produktif. Dia ditangkap di bandara Gatwick oleh pejabat Badan Kejahatan Nasional ketika dia kembali ke rumah untuk Natal pada tahun 2014. Huckle awalnya mengaku tidak bersalah atas semua 91 tuduhan, tetapi secara bertahap akhirnya mengakui 71 tuduhan.
Tewas di Penjara
Huckle tewas pada usia 33 tahun. Ia ditemukan tewas di penjara Full Sutton di North Yorkshire pada 2019 setelah ditikam dan dicekik oleh tahanan lain. Dua pelaku pembunuhan Huckle pun telah menjalani hukumannya.