Wamenag Minta Masyarakat Tak Pertentangkan Perbedaan Awal Ramadan

Wamenag Minta Masyarakat Tak Pertentangkan Perbedaan Awal Ramadan

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 02 Apr 2022 11:55 WIB
Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi
Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi (Foto: dok. Kemenag)
Jakarta -

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi meminta masyarakat tidak mempertentangkan perbedaan awal puasa yang ditetapkan pemerintah dengan Muhammadiyah. Zainut meminta masyarakat menerima perbedaan ini.

"Saya mengimbau kepada umat Islam untuk tidak mempertentangkan perbedaan awal Ramadan 1443 H. Saya mengharapkan kepada umat Islam untuk bisa menerima perbedaan awal Ramadan ini dengan sikap bijak, penuh toleran, saling menghargai dan menghormati," ujar Zainut kepada wartawan, Sabtu (2/4/2022).

Zainut juga meminta agar perbedaan ini tidak menjadi polemik. Menurutnya, perbedaan pendapat ini seharusnya disikapi dengan bijaksana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mengharapkan umat Islam untuk tidak menjadikan hal ini sebagai polemik, tetapi justru menjadikannya sebagai proses pendewasaan diri dalam menerima perbedaan pendapat yang dilandasi dengan rahmat dan persaudaraan," ucap Zainut.

Menurutnya, perbedaan pendapat seperti ini sudah sering terjadi. Karena itu, dia yakin umat Islam Indonesia tidak kaget dan tidak akan mengganggu harmoni kehidupan bersama.

ADVERTISEMENT

"Saya mengajak seluruh umat Islam untuk mengisi bulan Ramadan dengan ibadah, dan amal perbuatan yang dapat meningkatkan ketakwaan dan kesalehan, baik kesalehan pribadi maupun kesalehan sosial," pungkasnya.

Diketahui, pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadan 1443 H/2022 M jatuh pada Minggu, 3 April 2022. Penetapan tersebut berbeda dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang sudah mengumumkan 1 Ramadan 1443 H jatuh pada 2 April 2022.

Simak juga Video: Muhammadiyah Puasa Lebih Dulu, MUI: Tak Kurangi Arti Kebersamaan

[Gambas:Video 20detik]



(zap/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads