Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman mengkritik kondisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang, menurutnya, seperti parlementer. Dia menyinggung ada menteri yang sangat dominan di dalam pemerintahan Jokowi.
Hal tersebut berawal dari cuitan Benny K Harman lewat akun Twitter resminya. Dia menyinggung pasifnya posisi presiden di zaman demokrasi parlementer.
"Di zaman demokrasi parlementer, kedudukan presiden hanya jadi kepala negara, pajangan saja, kalau ada masalah dengan rakyat presiden pasif. Yang aktif/sibuk adalah perdana menteri. Kalau gagal, segera diganti. Praktik seperti ini tampak di era sistem presidensial saat ini," cuit Benny K Harman lewat akun @BennyHarmanID, Jumat (1/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benny lantas menjelaskan maksud cuitannya. Dia awalnya membandingkan sistem pemerintahan parlementer dengan presidensial.
"Di negara dengan sistem pemerintahan parlementer yang pernah berlaku di negara kita dari 1950-1959, kedudukan presiden itu pasif, dia tidak bertanggung jawab atas gagal-tidaknya pemerintahan. Itu tanggung jawab perdana menteri. Parlemen bisa menjatuhkan pemerintah sebelum waktunya dengan mengajukan mosi tidak percaya," kata Benny K Harman.
"Setelah Indonesia kembali ke sistem presidensial sejak dekrit 5 Juli 1959, presiden bertanggung jawab atas jalannya pemerintahan. Presiden menunjuk menteri-menteri sebagai pembantunya di pemerintahan. Presiden aktif urus pemerintahan. Namun presiden cenderung menjadi otoriter karena kekuasaannya tanpa kontrol," imbuhnya.
Benny lantas menyinggung kondisi saat ini yang disebutnya bak kembali ke sistem pemerintahan parlementer. Dia menyebut ada menteri di kabinet Jokowi yang saat ini perannya sangat dominan padahal posisinya adalah pembantu presiden.
"Yang sekarang ini justru praktiknya seperti parlementer, ada menteri yang sangat dominan, bahkan mendominasi, padahal sistem pemerintahan kita jelas presidensial. Menteri-menteri adalah pembantu presiden!" ujar Benny.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini tidak menunjuk menteri siapa yang dimaksud. Namun dia justru menyinggung sikap para menteri Jokowi yang saat ini, menurutnya, jadi timses untuk perpanjangan masa jabatan tanpa mandat rakyat.
"He-he-he, para menteri kabinet sekarang sepertinya menjadi tim sukses Presiden Jokowi untuk tiga periode atau perpanjang masa jabatan tanpa mandat rakyat. Luar biasa," kata Benny ketika ditanya sosok menteri dominan siapa yang dimaksudnya.
Simak Video: Apdesi soal Teriakan 'Jokowi 3 Periode': Sifatnya Spontanitas