Polisi menggelar jumpa pers terkait kasus begal payudara di Jembatan Merah, Jl Otista, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Tersangka, Herdiansah alias Gemeng diperlihatkan ke publik dalam jumpa pers yang digelar di Alun-alun Kota Bogor.
Pantauan detikcom, Kamis (1/4/2022), Gemeng dibawa polisi berjalan dari Mapolres Bogor ke Alun-alun. Di sana, tersangka dipamerkan ke publik.
Lokasi antara Polresta Bogor Kota dan Alun-alun Kota Bogor, yang berada di samping Stasiun Bogor, hanya berjarak sekitar 100 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gemeng tampak tertunduk malu. Tak ada borgol terikat di kedua tangannya, namun Gemeng dikawal beberapa polisi.
Kronologi Gemeng Begal Payudara
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Dhoni Erwanto mengatakan aksi bejat Gemeng dilakukan ketika korban tengah berjalan kaki dari arah Stasiun Bogor menuju kawasan kuliner D'pris di Panaragan, Kota Bogor, Rabu (30/3) malam. Gemeng mendekati korban dan langsung meremas payudara korban.
"Kejadiannya itu di arah Jembatan Merah, saat itu korban baru keluar dari Stasiun Bogor, sedang berjalan kaki je arah Jembatan Merah. Di situlah ternyata korban diikuti oleh Tersangka," kata Dhoni saat menggelar konferensi pers di Alun-alun Kota Bogor, Jumat (1/4/2022).
"Pada saat warga di sana sedikit sepi, pada saat itulah tersangka melakukan pembegalan payudara atau pelecehan seksual," sambungnya.
Setelah melakukan aksi bejatnya, Gemeng langsung melarikan diri dan meninggalkan korban yang sempat menangis histeris di Jembatan Merah. Oleh warga, korban kemudian diamankan dan ditemani melapor ke Polresta Bogor.
"Setelah kejadian, korban melapor ke Polresta Bogor Kota, saat itu anggota piket dari unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) melakukan pengejaran terhadap Tersangka. Hingga akhirnya Tersangka dapat kita tangkap malam itu juga di wilayah PGB (Pusat Grosir Bogor), di pasar PGB," terang Dhoni.
Dhoni menyebut, dari penyelidikan terungkap bahwa Gemeng merupakan seorang duda yang melakukan aksinya dengan sadar. Hasrat seksnya muncul ketika melihat korban berjalan sendirian.
"Pelaku seorang duda tanpa anak dan mengaku tidak punya keluarga. Kalau korban wanita kelahiran 1992 yang saat kejadian baru pulang bekerja di Jakarta," kata Dhoni.
(mea/mea)