Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), masuk daftar 10 Kota Paling Tidak Toleran di Indonesia dengan skor terendah, yakni 4,440. Wali Kota Padang Panjang, Fadly Amran, mengaku kaget atas laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2021 yang dikeluarkan Setara Institute tersebut.
"Tentu saja kami kaget. Apa parameternya?. Saya tidak pernah mendengar ataupun diwawancarai tentang survei ini," kata Fadly kepada detikcom, Kamis (31/3/2022).
"Kalaupun (ada) survei, harusnya dilihat bagaimana kebijakan yang dilakukan pemerintah daerah. Harus ada indicator-indikator yang jelas. Jangan hanya memandang dari Jakarta," lanjut Fadly.
Menurutnya, Padang Panjang adalah kota pendidikan yang selama ini terbuka dengan pihak mana pun. "Kalau berbicara kemajemukan, berbeda etnis dan berbeda agama, Padang Panjang adalah salah satu tempatnya. Kami hidup berdampingan selama ini. Tidak pernah ada isu-isu berbau SARA selama ini. Saya tidak pernah mendengar ada persoalan, terutama selama menjabat sebagai wali kota," kata dia.
Ia juga memastikan tak pernah mengeluarkan kebijakan yang intoleran. "Kami hidup harmonis, jadi indikator yang dipakai (Setara) perlu kita lihat lagi," katanya lagi.
Sebelumnya, Setara Institute merilis laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2021. Kota Singkawang menjadi kota dengan skor toleransi paling tinggi.
Indeks Kota Toleran 2021 merupakan laporan kelima Setara Institute sejak 2015, 2017, 2018, dan 2020. Adapun dalam laporan IKT 2021, ada 94 kota yang menjadi objek kajian.
"Objek kajian IKT adalah 94 kota dari total 98 kota di seluruh Indonesia. Empat kota yang dieliminasi merupakan kota-kota administrasi di DKI Jakarta yang digabungkan menjadi 1 (satu) DKI Jakarta," tulis Setara Institute dalam laporannya, Rabu (30/3/2022).**
Tonton Video: LSI: Mayoritas PNS Muslim Tak Keberatan Jika Non-Muslim Jadi Gubernur