Pohon beringin tumbang yang dikeramatkan warga sudah tiga hari menutupi jalan di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel). Meski menutup jalan, pohon ini belum dievakuasi karena warga menunggu ritual adat.
"Kejadiannya (pohon tumbang dan menutupi jalan) mulai hari Selasa," ucap Alfian, Kepala BPBD Tana Toraja, dikutip dari detikSulsel, Kamis (31/3/2022).
Diketahui, pohon beringin yang tumbang melintang dan menghalangi jalan poros Tarongko, Kabupaten Tana Toraja, sehingga sejumlah kendaraan roda dua maupun empat tidak bisa melintas. Hingga kini, batang, dahan, dan ranting pohon tersebut belum dipotong dan dievakuasi.
Menurut Alfian, masyarakat adat setempat menyepakati pohon tumbang yang dikeramatkan tersebut baru akan dievakuasi setelah diadakannya acara ritual adat oleh orang yang bernama Nek Sando. Ritual adat tersebut diagendakan pada Jumat (1/4) besok.
"Dari hasil pembicaraan dan kesepakatan masyarakat besok, Jumat diadakan ritualnya. Kemarin juga kita sudah ketemu dan bicara sama Nenek Sando, katanya hari Jumat baru bisa," katanya
Alfian mengatakan, saat terjadi pohon tumbang, pihaknya langsung bergegas ke lokasi kejadian. Namun BPBD Tana Toraja tak bisa serta merta melakukan evakuasi karena pohon tumbang itu dikeramatkan warga sehingga harus melalui ritual adat terlebih dahulu. Alfian mengaku tidak tahu dampak yang terjadi jika mengevakuasi pohon tersebut, tetapi pihaknya akan mengikuti kemauan masyarakat agar tidak terjadi yang tidak diinginkan.
Simak selengkapnya di sini.
(yld/dhn)