Sungguh keterlaluan ulah pemuda berinisial RD (22) yang mencabuli santri di salah satu pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara). Pemuda itu bahkan mengaku lupa jumlah persis korban yang dicabuli sebab saking banyaknya.
Dilansir detikSulsel, Rabu (30/3/2022), perbuatan RD dilakukan sejak 2016. Para korban RD adalah santri, sedangkan RD adalah warga sekitar yang kerap beribadah di masjid tak jauh dari ponpes tersebut.
RD bukanlah orang asing di lingkungan pesantren. Dia aktif dalam pengajian dan majelis taklim yang digelar di pesantren. RD mengaku mencabuli santri saat mereka sedang tertidur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita amankan pelaku pada Selasa (8/3). Saat diamankan, pelaku mengakui perbuatannya," ujar Kapolsek Tarakan Utara AKP Kistaya saat dihubungi detikcom, Selasa (29/3/2022).
"Pengakuan pelaku memang banyak melakukan pelecehan seksual terhitung sejak 2016. Pelaku sendiri tak tahu jumlah anak yang dilecehkan karena banyak," imbuh Kistaya.
Di sisi lain, ada laporan yang menyebutkan total jumlah korban RD mencapai 48 orang. Namun polisi menyebutkan hanya lima korban yang melapor.
"Ya data itu (48 santri diduga jadi korban) mungkin pihak mereka mencari para korban. Yang jelas, dari kami hanya lima korban yang melapor," katanya.
Simak berita selengkapnya di sini.
Lihat juga video 'Ancam Beri Nilai Jelek, Guru SD di Subang Cabuli 3 Muridnya':