Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengaku heran dengan adanya pihak yang menyebut invasi Rusia ke Ukraina membuat inflasi di Sumut. Menurut Edy, hal itu tidak benar.
Hal itu disampaikan Edy saat rapat koordinasi membahas persoalan inflasi Sumut. Edy awalnya menyampaikan kondisi inflasi Sumut yang hampir mencapai batas atas.
"Kita sudah 2,45, ini kan tinggal 0,15 persen (mencapai batas atas) ini," tutur Edy dalam sambutannya di rumah dinas Gubsu, Selasa (29/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edy mengistilahkan persoalan inflasi ini seperti tekanan darah (tensi). Seperti tekanan darah itu, Edy mengatakan jika terlalu tinggi dapat menyebabkan penyakit struk.
"Kalau tinggi tensinya, bisa struk kita nanti, rendah tensinya, mati malahan nanti," tuturnya.
Untuk itu, Edy meminta agar kondisi inflasi ini tetap dijaga. Hal itu juga diminta Edy kepada perwakilan pengusaha yang datang saat acara.
"Bapak jangan pikir kalau bapak bisa jualan terus untungnya gede (besar), terus inflasi kita sampai 6 persen. Struk kita nanti, kalau sudah struk, tak laku juga barang bapak nanti," ucapnya.
Edy kemudian membacakan data terkait penyebab inflasi di Sumut, salah satunya adalah invasi Rusia ke Ukraina. Saat itu, Edy mengaku heran invasi Rusia itu dikaitkan dengan inflasi di Sumut.
"Ini kondisinya disalahkan juga Rusia, Putin nyerang Ukraina, berpikir begitu menyerang baru seminggu barang langsung naik? Ya enggak juga begitu lah," tuturnya.
Meski begitu, Edy mengatakan tidak ada masalah jika invasi itu disebut menjadi penyebab invasi di Sumut. Hal itu karena data yang dia baca diberikan oleh pihak dari Jakarta.
"Tapi oke lah ini, ini (data penyebab inflasi) dari Jakarta ini diambil," jelasnya.
Kepala BI Jelaskan ke Edy
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut Doddy Zulverdi, yang turut hadir dalam rapat, pun memberikan penjelasan kepada Edy. Menurut Doddy, ada hal yang membuat invasi itu mempengaruhi inflasi di Sumut.
"Situasi ekonomi Indonesia secara khusus Sumatera Utara tidak terlepas dari geopolitik (Rusia dan Ukraina). Efek geopolitik ini punya dampak banyak," ucap Doddy.
Doddy menjelaskan, ada tiga hal yang menjadi efek dari invasi Rusia ke Ukraina. Tiga hal itu adalah pada hal jalur perdagangan, jalur keuangan dan jalur komoditas.
"Geopolitik itu akan berdampak pada ekonomi dunia, perdagangan dunia. Kalau terganggu jalur kapal, transportasi akibat perang dampaknya besar," jelas Doddy.
(afb/idn)