Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKS Sukamta menyoroti insiden penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menewaskan sejumlah prajurit TNI dan warga sipil di Nduga, Papua. Sukamta menilai pendekatan pemerintah untuk mengatasi KKB selama ini tak berjalan efektif.
"Dengan kejadian yang baru ini, sejak awal tahun 2022 sudah ada 5 anggota TNI dan 8 warga sipil tewas akibat serangan KKB. Kejadian teror KKB semakin sering terjadi bahkan dengan menggunakan persenjataan yang lebih kuat," kata Sukamta kepada wartawan, Selasa (29/3/2022).
"Ini mengindikasikan ada peningkatan kemampuan tempur KKB. Artinya upaya pemerintah dengan berbagai pendekatan untuk mengatasi KKB selama ini bisa dikatakan tidak berjalan efektif," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu, dia meminta pemerintah mengevaluasi total pendekatan keamanan di Papua. Dia mendorong pemerintah fokus meningkatkan sistem pengamanan bagi petugas keamanan dan warga sipil, sekaligus melemahkan kekuatan KKB.
"Saya meminta pemerintah segera melakukan evaluasi total terhadap kebijakan dan pendekatan keamanan di Papua yang berfokus kepada peningkatan sistem pengamanan bagi petugas keamanan dan warga sipil, serta upaya melemahkan kekuatan KKB," kata Wakil Ketua Fraksi PKS itu.
"Dan perlu ada pendekatan baru untuk menyelesaikan persoalan yang ada di Papua secara tuntas," imbuhnya.
Catatan lain, dia menilai perlu ada peningkatan kerja tim intelijen untuk memetakan perubahan dinamika sosial, politik, dan keamanan di sana. Menurutnya, pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan yang komprehensif untuk menyelesaikan persoalan di wilayah konflik Papua.
"Harus ada peningkatan kerja tim intelijen untuk memetakan secara presisi dinamika sosial, politik dan keamanan yang berkembang. Penanganan KKB tentu tidak sama dengan cara atasi GAM di Aceh atau teroris oleh Densus 88," kata dia.
"Ada kompleksitas persoalan yang lebih banyak di Papua. Ini membutuhkan kebijakan yang komprehensif dan tuntas untuk menyelesaikan seluruh persoalan. Kasihan prajurit TNI dan Polri di lapangan kalau tidak segera ada perbaikan kebijakan yang jelas" sambungnya.
Seperti diketahui, aksi brutal KKB menyerang prajurit TNI baru-baru ini terjadi. Dua prajurit TNI itu gugur dalam tugas saat serangan KKB di Nduga pada Sabtu (26/3), pukul 17.40 WIT. Penembakan kelompok teroris yang dipimpin Egianus Kogoya terjadi di Pos Quary Bawah Satgas Mupe Yonif Marinir III, Distrik Kenyam, Nduga, Papua.
Dalam insiden itu, total ada 10 orang prajurit TNI yang menjadi korban atas serangan KKB. Selain dua prajurit gugur, 8 prajurit TNI lainnya mengalami luka-luka.
(fca/dek)