Dugaan aliran uang dari Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas'ud menuju Partai Demokrat ditepis Waketum Partai Demokrat Benny K Harman. Namun KPK meminta agar tidak ada asumsi dini sebab perkara itu masih diusut.
"Proses penyidikan perkara dengan tersangka AGM (Abdul Gafur Mas'ud) selaku Bupati PPU saat ini masih on progress," kata Plt Jubir KPK Ali Fikri kepada detikcom, Selasa (29/3/2022).
"Seluruh informasi dan data yang kami miliki terkait proses penyidikan perkara ini tentu terus kami konfirmasi kepada para saksi. Kami berharap tidak ada pihak-pihak yang berasumsi dini terkait fakta-fakta yang saat ini masih terus kami dalami, telusuri dan lengkapi," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Waketum Partai Demokrat Benny K Harman menjawab pertanyaan wartawan soal dugaan aliran dana suap ke internal partai. Benny tegas menepis.
"Nggak ada. Nggak ada itu," kata Benny.
Perihal dugaan aliran uang itu pernah disampaikan Ali pada Senin, 17 Januari 2022. Kala itu Ali mengatakan bila KPK masih mendalami dugaan keterkaitan aliran uang suap tersebut dengan pemilihan Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur (Kaltim).
"Soal peruntukkan dugaan uang yang diterima tersangka untuk apa, apakah ada kaitannya dengan agenda pemilihan Ketua DPD Partai Demokrat Kaltim, KPK saat ini masih masih akan terus melakukan pemeriksaan dan mengembangkannya," kata Ali.
Ali mengatakan KPK tentu berharap masyarakat dapat ikut mengawasi proses perkara ini. Dia juga meminta pihak mana pun untuk tidak memberikan kesimpulan soal pihak mana saja yang terlibat.
"Untuk itu KPK minta publik ikut mengawasi proses penanganan perkara ini. Namun demikian, tidak prematur menyimpulkan pihak-pihak mana saja yang akan terlibat," ujar Ali.
Lihat juga video saat 'Viral Bupati PPU Disuapi Istri di Jet Pribadi, KPK Bakal Telusuri':