Perjuangan anak-anak SD di Sidrap, Sulawesi Selatan, untuk berangkat sekolah ini sempat viral karena harus naik rakit untuk menyeberangi sungai. Pemerintah Kabupaten Sidrap menjanjikan jembatan agar siswa dan guru tak perlu lagi menantang bahaya menyeberangi sungai untuk berangkat sekolah. Janji Pemkab masih dinanti.
Pada September 2021, video anak dan guru SD itu viral. Mereka menyeberangi sungai dengan rakit bambu. Anak-anak berseragam putih merah menenteng sepatunya dengan kaki basah, susah-payah untuk mencapai sekolah.
Kondisi ini ada di Dusun Empat, Desa Belawae, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatna. Mereka adalah siswa dan guru SD 2 Belawae. Sekitar 40 persen siswa SD berasal dari Dusun Empat di seberang sungai, maka mereka harus menyeberangi sungai memakai rakit untuk mencapai sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka menyeberangi sungai menggunakan rakit karena jembatan gantung ambruk sejak Juni 2020. Saat itu, terjadi banjir besar yang meluluhlantakkan jembatan andalan warga itu.
"Beberapa kali mereka terjebak, tidak bisa pulang, karena saat hendak pulang hujan deras, aliran sungai juga deras sehingga terpaksa menunggu lama, bahkan ada siswa saya yang menangis karena sudah lapar," kata guru SDN 2 Belawae, Hasmi, 27 September tahun lalu.
![]() |
Janji pembangunan jembatan
Sekretaris Daerah Kabupaten Sidrap Sudirman Bungi menjelaskan pihaknya sudah mengusulkan anggaran ke pusat untuk membangun jembatan. Apabila pemerintah pusat tidak mengabulkan, Pemkab akan mengusulkan anggaran untuk APBD 2022 demi pembangunan jembatan di sini.
"Wilayah sungai merupakan tanggung jawab pemerintah pusat, dalam hal ini Balai Besar, sejak mengalami kerusakan. Pemda telah membuat desain (jembatan) dan sudah dalam proses pengajuan ke Balai Besar. Semoga tahun 2022 sudah bisa terealisasi," ujar Sekretaris Daerah Sidrap Sudirman Bungi dalam keterangannya kepada wartawan, 28 September 2021.
Rancangan jembatan sudah dibikin. Jembatan akan dibangun sepanjang 80 meter dengan lebar 2 meter. Jembatan bakal bisa dilalui sepeda motor.
"Sambil koordinasi dengan Balai Besar, jika nanti ternyata keterbatasan anggaran Balai Besar pada 2022, maka akan dimasukkan dalam APBD Sidrap 2022, akan kita bahas di DPRD karena desainnya sudah siap," janjinya.
Semoga janji terealisasi, agar anak-anak di Desa Belawae dapat berangkat dan pulang sekolah dengan aman, tanpa harus menantang bahaya setiap hari.
(dnu/nvl)